Pasutri asal Jalan Kampung Bali, Magelang, Jawa Tengah, Agus S (43) dan Aldila Aprilia (37) yang telah tertangkap polisi sebelumnya, karena melakukan penipuan dan penggelapan uang milik tiga korban warga Malang, membuat pengakuan yang cukup menggelikan usai tertangkap.
As mengaku jika hasil penipuan dan penggelapan yang ia lakukan, selain digunakan membeli perabotan seperti keyboard, alat dj serta perabot elektronik lainnya, juga diberikan kepada orang-orang miskin serta pembangunan lokasi ibadah.
"Lainnya saya bagi-bagi semua hasilnya sama empat orang. Saya bagi juga ke fakir miskin sama masjid. Ini memang beneran," jelas Agus ketika ditanya Kapolresta Malang Kota, AKBP Leonardus Sinarmata.
Lanjutnya, di hadapan awak media ia juga mengaku jika sebenarnya sudah bosan untuk hidup. Bahkan ia sendiri juga mengatakan, jika uang hasil penipuan yang didapatkannya merupakan uang yang tidak berkah.
"Uang seperti ini tidak pernah berkah. Saya secara pribadi minta maaf, menyesal, saya sudah 10 tahun melakukan aksi ini," jelasnya.
Sementara itu, istrinya Adila, mengaku bila awalnya tidak ikut-ikut aksi suaminya. Namun karena rasa cemburu dengan suaminya yang mempunyai pacar baru, ia kemudian terus mengikuti suaminya, sampai akhirnya ikut terlibat.
"Saya karena cemburuan aja, makanya ikut terus," jelas Aldila yang kemudian ditimpali Agus yang mengatakan "Saya dulu punya pacar, pacare ayu rek (pacarnya cantik)," tambah Agus.
Sementara itu, Kapolresta Malang Kota, AKBP Leonardus Sinarmata menjelaskan, asal muasal uang asing kadaluarsa yang diperoleh pelaku. Pelaku mendapatkan uang tersebut dari tempat penukaran yang ada di Jakarta.
"Setiap satu bendel ia beli seharga Rp 2 juta. Pelaku sendiri baru kali ini tertangkap. Saat ini kami juga masih terus melakukan pendalaman, apakah ada korban-korban lain, selain tiga yang melapor. Kami juga masih terus mengejar dua pelaku lain yang DPO," jelasnya.
Dari tangan pelaku diamankan dua TV LED, alat DJ, keyboard, puluhan buku tabungan dan puluhan id card palsu pegawai bank, uang asing kadaluarsa Turki dan Brazil dan satu bendel uang palsu.