Sebelas remaja laki-laki dan perempuan, diamankan Satpol PP Kota Probolinggo, Sabtiu (3/8) malam sekitar pukul 22.00 WIB.
Mereka diangkut kendaraan dinas ke Mako Satpol PP, karena kedapatan pesta miras.
Sembilan lelaki dan 2 perempuan tersebut diamankan diwaktu dan tempat berbeda.
Lima remaja yang usianya masih belasan tahun itu diamankan di pertigaan lampu merah SMPN 4.
Sedang empat lainnya diangkut dari Penangan, Kelurahan Kebonsari Wetan, Kecamatan Kanigaran.
Dan 2 remaja sisanya, disergap di Stadion Bayuangga, kota setempat. Barang bukti yang diamankan, dua botol plastik berukuran yang yang didalamnya berisi alkohol 70 persen dan 3 arak dalam botol bekas kemasan air mineral.
Kasi Operasi pada Dinas Satpol PP Hendra Kusuma, Minggu (4/8) siang mengatakan, ada sekitar 20-an remaja yang pesta miras di lampu merah, barat perumahan Sumbertaman Indah.
Namun, karena minimnya petugas, hanya 5 remaja yang berhasil diamankan.
Sementara lainnya, kabur saat petugas tiba di lokasi.
“Petugas kami kurang banyak. Jadi yang ketangkep hanya 5 remaja,” tandasnya.
Untuk remaja yang diamankan di blok Penangan, diakui oleh Hendra memang hanya 4 remaja yang berada di lokasi.
Mereka tidak sempat kabur, dan pasrah saat petugas meringkusnya.
Begitu juga dengan 2 remaja yang tengah nenggak miras di Stadion Bayuangga, tidak ada perlawanan, bahkan tidak sempat kabur.
“Karena jumlah mereka, imbang dengan petugas. Jadi bisa diamankan semua,” katanya.
Hendra membenarkan, kalau yang diminum sebagian remaja adalah alkohol 70 persen dan arak yang dicampur minuman kesehatan.
Diduga alkohol yang dikemas botol plastic kecil tersebut dibeli atau diperoleh dari toko obat, apotik ataupun warung.
Disebutkan, alkohol 70 persen dijual bebas dan siapapun yang membeli, penjual, tidak bisa menolak.
“Memang dijual bebas, kayak lem,” tambahnya.
Agar tidak sembarang orang bisa membeli alcohol dan lem, pihaknya akan mengirim edaran ke penjual.
Surat edaran dari wali kota tersebut, nantinya berisi permintaaan dan himbauan agar penjual tidak sembarangan menjual alkohol dan lem.
“Jadi penjual harus selektif. Kalau yang beli masih usia sekolah, ya jangan diberi. Tanyakan KTP-nya dan tujuan membeli alcohol dan lem. Cara ini salah satu bentuk antisipasi,” ujarnya.
Terhadap 11 remaja yang terjaring razia, seperti biasa akan dilakukan pembinaan.
Selain itu kedua orang tua mereka dipanggil serta menandatangani surat pernyataan tidak akan mengulangi lagi perbuatannya.
Hendra menyadari, dari beberapa remaja yang kena razia, ada yang sudah lebih dari satu kali diamankan.
“Ada yang belum pernah kena operasi. Ada yang lebih dari satu kali,” pungkasnya.
Sementara saat ditanya, seluruh remaja mengaku, tidak minum alkohol.
Kepada petugas, mereka mengaku, kapok dan tidak akan menenggak miras lagi. Saat ditanya, darimana mendapat alkohol? Seluruhnya diam dan ada yang menggelengkan kepala, tanda tidak tahu.
“Ya pak. Saya tidak minum alkohol. Saya masih belum minum pak. Tiba-tiba pak satpol pp datang,” ujar mereka saat di mako Satpol PP, Jalan Panglima Sudirman, Kota Probolinggo.
