Mapala Bawana Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar kembali menorehkan prestasi membanggakan di cabang olahraga orienteering pecinta alam pada ajang Competition of Pawitra di kampus Universitas Adi Buana (UNIPA) Surabaya.
Kompetisi tingkat nasional yang digelar oleh UNIPA Surabaya pada 17 Juni tersebut diikuti oleh sejumlah perguruan tinggi negeri dan swasta se Indonesia. Dengan mempertandingkan beberapa cabang olahraga pecinta alam diantaranya orienteering dan juga panjat tebing.
Dengan mengirimkan mengirimkan 4 mahasiswa perwakilan Mapala Bawana Unisba Blitar, dengan 3 orang di cabang orienteering dan 1 orang di cabang olahraga panjat tebing.
Pada ajang kompetisi pecinta alam cabang kali ini, perwakilan 3 mahasiswa di cabang orienteering tersebut Mapala Bawana Unisba Blitar berhasil menyabet tiga juara sekaligus, yakni juara 1 putera, juara 2 putera dan juara 1 puteri.
Ketua Mapala Bawana Unisba Blitar, Ahmad Faizin mengatakan, cabang orieteering merupakan cabang olahraga outdoor yang sangat penting bagi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) pecinta alam dimana orienteering ini memiliki fungsi navigasi, kecepatan dan ketepatan dalam membaca titik koordinat. Hal ini tentu sangat penting bagi para pecinta alam ketika melakukan kegiatan jelajah atau kegiatan di alam.
"Cabang orienteering ini merupakan cabang olahraga baru yang salah satu yang mengawalinya yakni Mapala Unisba sekitar dua tahun lalu. Maka sebelumnya memang kita persiapkan tiap sore setelah jam kuliah kita latihan dan memang benar-benar kita siapkan untuk bisa menyabet juara," terang Faizin kepada BLITARTIMES, Selasa (29/7/2019).
Perlu diketahui, cabang orienteering merupakan sebuah kegiatan berbasis outdoor untuk menguji kemampuan navigasi, kecepatan, dan ketepatan. Untuk melakukan orienteering ini dibutuhkan membutuhkan peta dan juga kompas yang digunakan untuk menemukan titik-titik atau objek tertentu selama orienteering.
Awalnya orienteering ini merupakan diajarkan untuk kepentingan militer, yaitu melatih kemampuan navigasi darat. Tujuannya adalah untuk bisa melewati atau melintasi tempat-tempat yang belum pernah diketahui sama sekali.
"Orienteering ini sangat penting juga untuk pecinta alam, dimana selain memiliki fungsi navigasi dan membaca koordinat juga memiliki fungsi sosial. Misalkan ada teman atau orang lain yang tersesat di hutan kita bisa membantu mencari orang tersebut," sambungnya.
Dia menambahkan, cabang orienteering tersebut saat ini menjadi cabang olahraga pecinta alam yang cukup bergengsi. Pasalnya, tak cukup disitu saja, saat ini pihaknya menyiapkan untuk perlombaan ditingkat internasional.
"Awalnya tidak menyangka bisa menyabet 3 juara sekaligus, dana dari kampus untuk kegiatan lomba kemaren cukup minim akhirnya kita patungan untuk ikut kompetisi ini. Harapan kami, dengan latihan sungguh-sungguh dan tetap mandiri kita bisa menyabet juara lagi dan membanggakan nama kampus," pungkasnya.(*)
