Listrik padam yang terjadi pada Senin (25/3/2019) kemarin tidak membuat seluruh SMK di Kota Batu kaget saat melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Hanya, ujian empat tersendat selama 45 menit karena proses mempersiapkan genset.
“Listrik padam itu terjadi pukul 15.00 saat UNBK. Saat di SMKN 1 Batu sedang proses pertengahan pengerjaan. Dan tidak ada yang panik,” ujar Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Kota Batu Joko Santoso.
Ia menambahkan seluruh sekolah SMK yang terdiri dari 3 SMK negeri dan 10 SMK swasta itu masing-masing telah mempersiapkan penggunaan genset. “Memang Perusahaan Listrik Negara (PLN) menjamin. Tetapi kami seluruh sekolah penyelenggara juga menyewa genset dengan kapasitas tinggi,” imbuhnya, Selasa (26/3/2019).
Saat mati lampu, lanjut Joko, program dalam komputer memberikan sinyal yang kemudian mampu auto save. “Dan alhamdulillah lancar. Cuma tersendat 45 menit saja, itu proses untuk mempersiapkan genset,” ujar pria yang juga kepala SMKN 1 Batu itu.
Dalam UNBK hari kedua, pelajar SMKN 1 Kota Batu merasa kesulitan dalam pengerjaan matematika. Jumlah pelajar yang mengikuti UNBK di sekolah ini ada 327 pelajar.
“Selain pelajar SMKN 1 Batu, di sini juga ada 8 pelajar dari SMK Bhineka Tunggal Ika Indonesia Batu karena keterbatasan fasiltas sehingga kami membantu,” tambahnya.
Menurut dia, ada empat ruangan yang digunakan ujian. Di dua ruangan kelas terdapat 36 unit komputer. Lalu satu kelas 38 unit komputer dan satu kelas ada 8 unit kompter.
Dengan demikian, SMKN 1 Batu itu memiliki 118 unit kompter atau laptop. Dan juga terdapat 10 unit komputer atau laptop cadangan.
UNBK ini berlangsung selama empat hari, dimulai pada Senin mata pelajaran bahasa Indonesia, Selasa mata pelajaran matematika, Rabu mata pelajaran bahasa Inggris dan Kamis teori kejuruan. Setiap harinya dibagi menjadi tiga sesi. Yakni sesi pertama pukil 07.30-09.30, sesi kedua pukul 10.30-12.30, dan sesi ketiga pukul 14.00-16.00.
