free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Liputan Khusus

Ekspedisi Malang Purba (2)

Kota Malang Lahir dari Lahar Letusan Gunung Arjuna

Penulis : Imarotul Izzah - Editor : Lazuardi Firdaus

22 - Jan - 2019, 19:09

Placeholder
General Manager MalangTIMES Lazuardi Firdaus (kiri) dan Ketua Yayasan Garuda Khatulistiwa Rachmad Zakaria saat melakukan Ekspedisi Malang Purba di Lereng Gunung Semeru.

MALANGTIMES - Sejarah Malang sejauh ini yang terlacak baru sebatas pada Kerajaan Kanjuruhan yang muncul pada Abad VIII. Pasca Kerajaan Kanjuruhan, yang banyak literasinya adalah membahas mengenai sejarah Kerajaan Singhasari yang baru berdiri sekitaran 1222. 

Sedangkan literasi yang membahas sejarah Malang sebelum Kanjuruhan, jumlahnya sangat terbatas. Padahal, sebenarnya Malang ini mempunyai sejarah yang sangat panjang, termasuk sejarah mengenai terbentuknya Malang itu sendiri.

Sejarah inilah yang berusaha dipecahkan oleh MalangTIMES dan FMIPA UB (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya) dengan melakukan Ekspedisi Malang Purba. Ekspedisi ini untuk mengungkap fakta-fakta Malang pada masa lampau dan sampai saat ini masih sangat sedikit literasinya.

MalangTIMES telah menjanjikan thread mengenai Asal-usul Terbentuknya Malang Purba. Seluruh tulisan itu akan menyajikan seluk beluk terbentuknya wilayah Malang Raya. Pada edisi kali ini yang pertama kali akan dibahas mengenai terbentuknya Kota Malang terlebih dahulu. Sebelum nantinya membahas pembentukan wilayah Kabupaten Malang (terutama Malang Selatan) dan Kota Batu (termasuk di dalamnya Ngantang, Pujon, dan Kasembon).

Mudahnya begini. Mari kita bayangkan Kota Malang  jutaan tahun yang lalu. Sebuah wilayah purba dan tentu belum terbentuk kota dan belum ada penghuni manusianya.

Sekitar lima juta tahun yang lalu, wilayah Kota Malang, termasuk di dalamnya Lawang, Singosari, Pakis, dan kecamatan sekitarnya merupakan dataran rendah. Selanjutnya, karena proses alam, gunung-gunung api mulai bermunculan di sekitaran Kota Malang.

Gunung-gunung api itu kemudian secara kontinyu memuntahkan laharnya. Turun menuju ke tanah Malang yang kita pijaki saat ini. Membuat Kota Malang menjadi sebuah dataran tinggi yang subur.

Salah satu bukti bahwa Malang terbentuk dari lahar gunung api adalah batu-batu hitamnya (batuan beku) dan tanahnya yang belum padat. Apabila kita menggali tanah 13 meter saja, akan ditemukan pasir bekas material vulkanik zaman dahulu.

Semua itu dijelaskan oleh Pakar Geologi Drs. Adi Susilo, M.Si., Ph.D. Pria yang saat ini juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Brawijaya (UB) tersebut menjelaskan, karena usia gunungnya baru berumur lima jutaan, maka gunung-gunung di sekitaran Malang ini bisa dibilang sebagai gunung muda. Wow, umur lima juta masih dibilang muda.

Adi menyatakan, dari sekian gunung berapi yang mengitari Malang, ada salah satu gunung yang sangat berperan membentuk dataran Kota Malang. Gunung tersebut adalah Gunung Arjuno.

Letusan Gunung Arjuno lah yang membuat Kota Malang termasuk dataran tinggi. Sejak lima juta tahun lalu, gunung ini terus-menerus dan kontinyu meletus atau erupsi. Setiap erupsi selalu mengeluarkan lahar dan terus menumpuki dataran Kota Malang dan sekitarnya.

"Jadi Kota Malang ini memang terbentuknya tadinya adalah hasil dari lahar Gunung Arjuno. Gunung-gunung lainnya seperti Bromo, Kelud, dan Semeru juga meletus. Tapi laharnya bukan lari ke Kota Malang," ujarnya.

Gunung Arjuno sendiri adalah gunung api kuarter, yakni gunung api yang masih muda. Gunung ini mempunyai ketinggian 3.339 meter di atas permukaan laut. Umurnya sekitar 5 jutaan dan aktif.

"Istilahnya gunung api kuarter. Umurnya paling sekitar 5 jutaan tahun. Itu termasuk muda dan aktif. Sehingga ketika terjadi erupsi, itu kan numpuk-numpuk sehingga kita tahu sekarang materialnya belum padat sekali," papar Adi.

Yang dimaksud Adi belum padat adalah tanah Kota Malang yang kita pijaki saat ini. Sehingga tak heran jika sering terjadi longsor. Menurut Adi, itu karena tanah di Kota Malang belum padat. Gunung apinya saja adalah gunung api yang sangat muda.

Adi juga memaparkan, dulu di sekitaran Gunung Arjuno ada yang namanya Gunung Ringgit. Lokasinya berada di timur laut Gunung Arjuno. Gunung Ringgit (2447 m) ini lebih rendah dibandingkan Gunung Arjuno.

"Saat ini Gunung Ringgit hasil erupsi samping dari gunung Arjuno masih berdiri dengan beberapa gunung lainnya, Gunung Pundak (1.544 meter), dan Gunung Butak (1.207 meter) di bagian utara serta Gunung Wadon dan Gunung Prici di bagian timur." tambah pria ramah tersebut.

Lantas, ciri-ciri lain selain tanah yang belum padat apa? Batuan yang ada di Kota Malang adalah batuan hitam. Kota Malang juga tersusun atas tuf Malang yang terdiri dari tuf batuapung, tuf pasiran, tuf breksi, tuf halus, dan tuf lapili.

Apabila Anda mau bereksperimen, Adi mencontohkan dengan cara yang mudah. Kalau kita menggali tanah, pada kedalaman sekitar 13 meter maka akan menemukan pasir.

"Kalau kita tahu pasir itu mesti asalnya dari gunung api. Yang di atasnya yaitu endapan lapuk yang dinamakan tuf Malang itu," tandasnya.

Tuf (bahasa Inggris: tuff, dari bahasa Italia: tufo), atau batu putih, adalah jenis batuan piroklastik yang mengandung debu vulkanik yang dikeluarkan selama letusan gunung berapi.

Secara mudah juga, Adi menggambarkan Malang seperti bentuk cikrak. Wilayah utara tinggi dengan adanya gunung-gunung kemudian mendatar ke arah selatan. Malang pun, dikelilingi oleh banyak gunung api, mulai dari Gunung Kawi, Kelud, Arjuno-Welirang, Bromo, hingga Semeru.

"Dan ketinggiannya di sini 435 m karena hasil lahar itu. Itu adalah sebuah dataran yang cukup tinggi. Karena memang Malang itu sebetulnya adalah lereng gunung api. Sebetulnya," jelasnya.

Di samping itu, Malang dulu juga seperti rawa. Di rawa tentu ada tumbuh-tumbuhan. Tumbuhan-tumbuhan di rawa banyak mengandung seng.

"Tidak heran orang baru menduduk (menggali) sumur, air pertama itu bau seng. Itu adalah hasil dari tumbuh-tumbuhan yang dulu adalah danau," imbuhnya.

Selanjutnya, akan dibahas mengenai kota tetangga, yakni Kota Batu. Yang tentu juga terkena lahar gunung api zaman dulu. Berikut juga dengan akibatnya, keuntungannya, dan kekayaan alam di tanah kita yang merupakan bekas lahar ini. Semuanya hanya ada di MalangTIMES. Tetap pantau dalam edisi Asal-usul Terbentuknya Malang Purba.


Topik

Liputan Khusus



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Imarotul Izzah

Editor

Lazuardi Firdaus