JATIMTIMES - Potensi Kota Malang masih menjadi magnet bagi investor. Hal tersebut juga sejalan dengan upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Malang dalam menggeliatkan penanaman modal untuk pertumbuhan ekonomi.
Tahun 2024 mendatang, ada beberapa hotel berbintang baru yang rencananya akan dibangun di Kota Malang. Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker-PMPTSP) Kota Malang, Arif Tri Sastyawan.
"Jadi yang rencana pengajuan sebenarnya sudah banyak, tapi yang sudah selesai perizinannya untuk bintang 5 ada Hotel Taichi. Ini sudah selesai perizinannya," ujar Arif.
Selanjutnya, ada Hotel Vasa yang rencananya akan didirikan di Kecamatan Blimbing. Hotel bintang 5 itu saat ini masih dalam proses pengajuan OSS atau proses perizinan yang terintegrasi secara elektronik.
"Ini bintang 5, sekarang proses pengajuan OSS di kementerian karena termasuk resiko tinggi, jadi OSS-nya harus diverifikasi kementerian," imbuh Arif.
Selain itu ada Novotel, yang saat ini sedang dalam konsultasi terkait rencananya mendirikan hotel berbintang 5 di Kota Malang. Hotel ini rencananya akan didirikan di area tengah kota, yakni di sekitar Hotel Savana.
Selain itu, juga ada hotel baru yang sudah mulai beroperasi tahun ini, yaitu Hotel Alana. Arif menilai, rencana tersebut setidaknya sudah cukup menunjukkan bahwa Kota Malang memiliki potensi dan peluang bagi investor untuk berinvestasi.
"Fenomena ini menandakan Kota Malang jadi salah satu favorit untuk investasi, terutama di bidang perhotelan. Ini sangat bagus karena hotel bintang 5 di Kota Malang masih sedikit, yakni Grand Mercure dan Hotel Tugu," terang Arif.
Sedangkan dari segi okupansi, hotel berbintang lima di Kota Malang terbilang cukup menjanjikan. Apalagi setiap weekend, Kota Malang yang selalu jadi jujugan wisatawan, juga membuat okupansi hotel meningkat. Bahkan tak jarang hotel berbintang lima sekalipun sampai penuh.
"Jadi potensi investasi di Kota Malang ini sangat besar," imbuh Arif.
Namun demikian, dari sederet rencana pembangunan hotel baru tersebut, diproyeksikan dapat menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD) baru di Kota Malang. Selain itu juga dimaksudkan penyerapan tenaga kerja.
"Yang pasti akan dibangun tahun 2024 itu adalah Taichi, kemarin kami ketemu ownernya. Kemarin saya sampaikan retribusinya aja Rp 2,4 milyar yang dibayar ke pemkot. Kan ini luar biasa besarnya. Itu menjadi salah satu sumber PAD Kota Malang," jelas Arif.
Dirinya pun berharap bahwa hal itu bisa turut menyumbang nilai investasi di Kota Malang yang ditarget sebesar Rp 1,5 Triliun. Informasi terakhir yang dihimpun media ini, saat ini nilai investasi di Kota Malang sudah tercapai sebesar Rp 700 Miliar.
"Mudah mudahan investasi kami yang target dari provinsi sebesar Rp 1,5 triliun bisa terlampaui," pungkas Arif.
