Mengenal Selat Hormuz, Jalur Minyak Paling Vital di Dunia yang Dikabarkan Akan Ditutup Iran
Reporter
Mutmainah J
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
23 - Jun - 2025, 07:45
JATIMTIMES - Selat Hormuz tengah menjadi perbincangan hangat setelah Iran dikabarkan akan menutupnya buntut serangan Amerika Serikat (AS) pada tiga lokasi nuklirnya pada akhir pekan lalu.
Namun, keputusan tersebut masih menunggu persetujuan dari Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Republik Islam dan Pemimpin Spiritual Iran, Ayatollah Ali Khamenei.
Baca Juga : KONI Jatim: Porprov 2025 Harus Punya Magnet untuk Tingkatkan Ekonomi
Setelah adanya kabar tersebut, banyak pihak yang penasaran dengan Selat Hormuz itu hingga membuat kata kunci Hormuz menduduki trending di Google Tren pada Senin (23/6/2025).
Mengenal Selat Hormuz
Dikutip dari Wikipedia, Selat Hormuz adalah perairan antara Teluk Persia dan Teluk Oman. Untuk melintasi Selat tersebut, kapal-kapal melewati perairan teritorial Iran dan Oman berdasarkan ketentuan jalur transit Konvensi Hukum Laut Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Setiap harinya, jutaan barel minyak melewati perairan ini dari negara-negara Teluk ke seluruh penjuru dunia.
Menurut Badan Informasi Energi AS (EIA), sekitar seperlima dari total konsumsi minyak dunia melewati selat ini, atau sekitar 20 juta barel per hari (bpd) minyak, kondensat, dan bahan bakar.
Bukan hanya minyak, Selat Hormuz juga menjadi jalur perdagangan gas alam cair (liquid natural gas).
Di sekitar Selat Hormuz terdapat dua dari 10 eksportir gas alam terbesar di dunia, yakni Qatar dan Oman.
Gabungan produksi gas alam kedua negara itu hampir 90 juta metrik ton per tahun. Setiap bulan, ada sekitar 3.000 lebih kapal pengangkut LNG mondar-mandir melewati selat tersebut.
Tidak hanya terbatas pada minyak dan gas, selat ini juga berfungsi sebagai koridor penting bagi perdagangan internasional dan pengiriman laut yang lebih luas. Selat ini menangani kargo nonenergi dalam jumlah besar, karena kapal-kapal kontainer besar yang memuat barang-barang manufaktur, bahan mentah, dan pasokan makanan penting melintasi Selat ini.
Ada kekhawatiran bahwa menutupnya untuk semua lalu lintas pengiriman akan memicu guncangan pasokan minyak, yang akan mendorong inflasi dan memicu resesi global.
Esmail Kosari, anggota parlemen dan komandan di Angkatan Bersenjata Iran Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) mengatakan, penutupan selat itu ada dalam agenda dan “akan dilakukan kapan pun diperlukan...