Bolehkah Puasa Ayyamul Bidh di Luar Tanggal 13, 14, 15? Ini Kata Ustaz Khalid Basalamah dan Buya Yahya
Reporter
Mutmainah J
Editor
Yunan Helmy
15 - Jan - 2025, 03:37
JATIMTIMES - Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunah yang dilakukan setiap tanggal 13, 14, 15 Hijriah.
Pada bulan Rajab 1446 H/2025 M, puasa Ayyamul Bidh jatuh pada tanggal Masehi yang sama, yakni 13, 14 dan 15 Januari 2025. Hal ini karena 1 Rajab bertepatan pada tanggal 1 Januari 2025.
Baca Juga : Pelatihan Jurnalistik, Kemenag Kota Malang: Tingkatkan Kemampuan Humas di Era Digital
Lantas bagaimana jika Puasa Ayyamul Bidh dikerjakan di luar tanggal tanggal 13, 14, dan 15? Berikut penjelasannya:
Pendapat Ustaz Khalid Basalamah
Mengenai berpuasa Ayyamul Bidh di luar tanggal 13, 14 dan 15, Ustaz Khalid Basalamah mengatakan jika afdolnya puasa tersebut dilakukan secara berurutan di tanggal 13, 14 dan 15.
"Yang afdol 13, 14, 15,” jelasnya dalam salah satu video ceramahnya yang diunggah di kanal YouTube Khalid Basalamah Official, dikutip Rabu (15/1).
Meski demikian, ia menjelaskan bahwa ada ulama yang mengatakan bahwa puasa Ayyamul Bidh boleh dilakukan di luar tanggal 13, 14, 15.
“Ulama seperti Imam Ahmad mengatakan boleh tanggal lain, berurutan tidak harus 13, 14 ,15. Misal 1, 2, 3 atau 8, 9, 10,” jelasnya.
Sementara Syekh Husaini, sambung Ustaz Khalid Basalamah, mengatakan, jika ada uzur di salah satu tanggal Ayyamul Bidh, maka boleh menggantinya. “Syekh Husaini sebelum meninggal mengembangkan fatwanya terakhir,” katanya.
“Ayyamul Bidh afdol 13, 14, 15. Tapi kalau ada uzur, boleh menggantinya dengan tanggal lain. Intinya puasa 3 hari dalam 1 bulan,” ucapnya.
Pendapat Buya Yahya
Baca Juga : Pelatihan Jurnalistik Hari Amal Bhakti 2025, Direktur JatimTIMES: Bukan Sekadar Media, Juga Berbagi Ilmu
Ulama yang bernama asli KH Yahya Zainul Ma’arif ini mengatakan bahwa segala amal baik yang sudah diistikamahkan oleh seseorang hendaknya dijaga. Ketika tidak bisa melaksanakan amalan tersebut pada waktunya, maka sebaiknya amalan tersebut tetap dilakukan di waktu lain.
“Yang namanya istikamah itu mahal...