3 Makanan yang Bisa Tingkatkan Risiko Kanker, Ini Penjelasan Dokter!
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
A Yahya
09 - Dec - 2024, 08:24
JATIMTIMES - Pola makan yang tidak sehat memang menjadi salah satu faktor risiko penyakit serius, termasuk kanker. Namun, benarkah ada makanan tertentu yang dapat langsung menyebabkan kanker?
Dion Haryadi, PN1, CHC, AIFO-K, seorang dokter umum sekaligus Certified Nutrition & Health Coach menjelaskan bahwa kanker adalah penyakit yang sangat kompleks dan dipengaruhi oleh banyak faktor.
"Kanker itu multifaktorial, bisa disebabkan oleh pekerjaan, paparan polutan, gaya hidup, hingga lotere genetik. Jadi, nggak sesimpel itu bahwa satu makanan langsung bikin kanker," jelas dr. Dion, dikutip Instagram pribadinya @dionharyadi, Senin (9/12/2024).
Namun, ia menambahkan bahwa beberapa jenis makanan, minuman, atau produk tertentu dapat meningkatkan risiko kanker jika dikonsumsi secara berlebihan atau tanpa kontrol. Berikut adalah tiga di antaranya:
1. Daging Olahan
Produk seperti sosis, ham, dan nugget olahan termasuk dalam kategori daging olahan yang kerap ditemukan meningkatkan risiko kanker. Kandungan pengawet, garam, dan proses pengolahannya yang intensif berkontribusi pada risiko ini.
2. Alkohol
Alkohol juga menjadi salah satu faktor yang berhubungan erat dengan peningkatan risiko kanker, terutama kanker hati, payudara, dan saluran cerna.
3. Rokok
Meskipun tidak termasuk makanan, rokok secara jelas memiliki kaitan erat dengan berbagai jenis kanker. Zat kimia beracun dalam asap rokok dapat merusak DNA dan memicu pertumbuhan sel kanker.
Selain makanan-makanan tersebut, dr. Dion menekankan bahwa pola makan yang buruk justru menjadi penyebab utama. "Tidak ada satu makanan khusus yang secara langsung meningkatkan risiko kanker, tapi pola makan yang buruk sangat berkontribusi," ujarnya.
Ia juga menanggapi anggapan bahwa makanan ultra-processed foods (UPF) dan gula dapat memicu kanker. "Sebenarnya sama seperti daging olahan dan alkohol. Kalau dikonsumsi secara bertanggung jawab, UPF dan gula masih bisa masuk dalam pola diet sehat," tambahnya.
dr. Dion menekankan pentingnya keseimbangan dalam konsumsi makanan. "Semuanya tergantung dosisnya. Seberapa banyak dan sering kamu mengkonsumsi makanan-makanan ini. Saya juga masih makan sosis atau nugget olahan, tapi jumlah dan frekuensinya terbatas," jelasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa pola hidup secara keseluruhan memainkan peran penting. "Orang yang makan UPF sesekali tetapi memiliki pola makan sehat dan aktif secara fisik akan memiliki risiko lebih rendah dibandingkan mereka yang menghindari gula dan UPF, tetapi menjalani pola hidup yang tidak sehat," tutup dr. Dion...