Kisah Sahabat Rasulullah yang Punya Senyuman Ampuh, Kaum Musyrikin Pun Luluh
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Dede Nana
08 - Dec - 2024, 11:57
JATIMTIMES - Salah satu sahabat Rasulullah yang kisahnya menarik juga untuk dibahas adalah Mushab bin Umair. Sosoknya memiliki kelebihan pada senyumnya. Dengan senyumannya, banyak musuh para kaum musyrik yang hatinya luluh.
Mushab bin Umair, merupakan sosok yang berasal dari keluarga terpandang dan berkecukupan dari Suku Quraisy. Meski begitu, sosoknya tidaklah sombong. Bahkan setelah masuk kedalam Islam, ia meninggalkan kemewahan. Hal ini seperti yang dikutip dari buku Agar Cinta Bersemi Indah karya M. Fauzil Adhim.
Baca Juga : Geger Kartasura dan Lahirnya Mangkunegara I: Jejak Luka, Perlawanan, dan Pemulihan Marwah
Meski hidup dalam kesederhanaan dan penuh dengan kesulitan, namun Mushab tetap memiliki keimanan dan ketaqwaan yang justru semakin kuat. Berjalannya waktu, Mushab memiliki gelar Mushab al-Khair yang artinya Mushab yang baik. Julukan ini didapatkannya bukan karena hanya memiliki tingkah laku yang baik, namun juga karena sosoknya yang memiliki senyuman begitu menawan dan meneduhkan bagi siapa saja yang melihatnya.
Dalam penyebaran Islam, sosok Mushab juga begitu berjasa. Mushab banyak berhadapan dengan musuh dan orang-orang yang membenci Islam. Namun, anugerah dari Allah SWT berupa senyuman menawan yang ia miliki, mampu meredakan amarah dan mampu meluluhkan para musuh.
Salah satunya adalah pemimpin Bangsa Arab yang begitu terpesona dengan senyuman Mushab. Sehingga, dalam proses dakwahnya mengenakan Islam, tidak terjadi kekerasan sikap atau ucapan kasar dari Mushab. Hanya berbekal senyum, banyak dari mereka yang kemudian luluh.
Dan pada suatu ketika, Mushab datang ke satu kabilah untuk mengajaknya masuk ke dalam islam. Kedatangan Mushab ditemui oleh pemimpin mereka, yakni Usaid bin Hudair dan Sa'ad bin Mu'adz. Mereka merupakan pemimpin yang sangat berpengaruh pada kaum tersebut.
Kemudian Sa'ad bin Mu'adz memerintahkan Usaid bin Hudair untuk menemui Mushab. Ia diperintahkan agar mencegah Mushab untuk tidak mempengaruhi kaumnya untuk masuk Islam. Sembari membawa sebuah tombak, Usaid bin Hudair menemui Mushab. Ketika bertemu, Usaid langsung mencecarnya dan berkata kasar. Bahkan, ia ingin menyakiti Mushab.
Usaid yang saat itu penuh amarah, terus memaki Mushab. Namun Mushab tetap santai dan menangapi dengan senyuman. Usaid berkata, "Mau apa kalian datang kepada kami lalu menipu orang-orang bodoh di antara kami. Pergilah kalau kalian masih memerlukan napas kalian!!!"...