MAN 1 Blitar, Unisba dan Kemenag Blitar Kolaborasi Ciptakan Lingkungan Bebas Perundungan
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Dede Nana
03 - Dec - 2024, 10:32
JATIMTIMES – Di tengah derasnya arus modernisasi dan tantangan pendidikan, konsep Madrasah Ramah Anak (MRA) menjadi langkah progresif dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan nyaman bagi siswa. Sebuah kegiatan sosialisasi bertema MRA berlangsung pada Selasa 10 September 2024, diprakarsai oleh MAN 1 Blitar, Program Studi Pendidikan (PSP) Universitas Islam Blitar (Unisba), dan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Blitar.
Kegiatan ini dihadiri oleh Muhammad Iqbal Baihaqi, dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unisba, bersama timnya, serta Humas Kementerian Agama Kabupaten Blitar, Jamil Mashadi. Dalam sesi ini, mereka memberikan paparan bergantian tentang pentingnya membangun madrasah yang ramah terhadap anak.
Baca Juga : Rapat Koordinasi Dispendukcapil Blitar: Evaluasi Kinerja dan Dorong Transformasi Digital
Trisanti Mardiati, S.Pd., guru Bimbingan Konseling MAN 1 Blitar, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. “Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi madrasah dan siswa. Harapannya, setelah sosialisasi ini, anak-anak semakin cinta terhadap tempat mereka belajar,” ujarnya. Menurut Trisanti, madrasah perlu menjadi tempat yang tidak hanya mendidik tetapi juga mendukung perkembangan emosional siswa.
Konsep Madrasah Ramah Anak tidak hanya menekankan aspek akademik, tetapi juga pembentukan karakter siswa. Dalam pandangan Trisanti, sekolah harus menjadi rumah kedua yang menghadirkan rasa aman dan kenyamanan sehingga siswa dapat belajar tanpa tekanan.
Sementara itu, Jamil Mashadi dari Kementerian Agama Kabupaten Blitar menyoroti pentingnya nilai-nilai kasih sayang dalam lingkungan pendidikan. Dalam paparannya, Jamil mengingatkan bahwa madrasah harus menjadi ruang yang bebas dari perundungan.
“Tidak ada tempat untuk perundungan di madrasah. Kita semua di sini dengan tujuan yang sama, yaitu mencari ilmu. Untuk itu, penting bagi kita mencintai dan menghormati satu sama lain sebagai sesama insan Tuhan,” tegasnya di hadapan peserta kegiatan.
Pesan ini menjadi salah satu sorotan penting dalam sosialisasi tersebut. Jamil juga mendorong para pendidik untuk terus menanamkan nilai-nilai kebersamaan dan toleransi di kalangan siswa sebagai bagian dari pembangunan karakter...