Plt Bupati Malang Sebut 388 Ribu Siswa PAUD hingga SMA Masuk Prioritas Program Makan Bergizi Gratis
Reporter
Ashaq Lupito
Editor
Yunan Helmy
09 - Nov - 2024, 07:39
JATIMTIMES - Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Malang Didik Gatot Subroto menyebut, ada sekitar 388 ribu siswa yang bakal menjadi prioritas realisasi program makan bergizi gratis. Ratusan ribu siswa tersebut merupakan peserta didik mulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga sekolah menengah atas (SMA) sederajat.
Persiapan realisasi program makan bergizi gratis tersebut disampaikan Didik kepada JatimTIMES, saat ditemui usai menghadiri agenda pemerintahan yang berlangsung di Milkindo Green Farm, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu (9/11/2024).
Baca Juga : Pesan Samanhudi kepada Warga Kota Blitar: Jika Cinta Saya, Pilih SaE di Pilkada
"Iya betul, nanti pertama kali kelihatannya siswa, anak-anak yang menjadi sasaran utama. Setelah anak-anak, baru nanti ibu hamil dan seterusnya," ujar Didik.
Sesuai target dari pemerintah pusat, program makan bergizi gratis ditujukan kepada siswa mulai dari PAUD hingga SMA sederajat, anak usia di bawah lima tahun, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Hingga saat ini, data penerima program makan bergizi gratis termasuk di Kabupaten Malang masih dalam tahap penyusunan. Namun, jika mengacu pada Data Pokok Pendidikan (Dapodik), jumlah siswa TK sampai SMA/SMK di Kabupaten Malang berkisar 388 ribu siswa.
Artinya, secara keseluruhan sasaran penerima program makan bergizi gratis di Kabupaten Malang akan lebih dari 388 ribu. Sebab, anak usia di bawah lima tahun, ibu hamil, dan ibu menyusui juga masuk dalam sasaran penerima program makan bergizi gratis.
"Progresnya hingga sementara ini kami (Pemkab Malang) sedang menunggu bersama-sama dengan dandim (0818 Malang-Batu)," ujar Didik saat dikonfirmasi ihwal total sasaran penerima program makan bergizi gratis di Kabupaten Malang.
Mempertimbangkan banyaknya sasaran penerima itulah, nantinya program makan bergizi gratis akan direalisasikan secara bertahap mulai tahun 2025 mendatang. Yakni ditargetkan terealisasi 40 persen di 2025, 80 persen di tahun berikutnya hingga nantinya terealisasi 100 persen.
Baca Juga : Baca Selengkapnya