Saling Serang di Debat Kedua, Adu Solusi Pendidikan, Layanan Kesehatan hingga Komitmen Perlindungan Anak
Reporter
Prasetyo Lanang
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
09 - Nov - 2024, 01:16
JATIMTIMES - Saling serang terjadi di debat publik kedua Pilkada Kota Batu, Jumat (8/11/2024) malam. Berlangsung memanas di Singhasari Resort & Hotel, tiga paslon adu program sub tema pendidikan, kesehatan, kebudayaan hingga perlindungan anak.
Debat sempat memanas dengan saling klaim program terbaik dan relevan untuk dilakukan di Kota Batu. Dalam enam sesi, KPU telah memangkas waktu pemaparan dan jawaban pertanyaan di masing-masing segmen. Paslon dituntut menyampaikan secara efektif dan efisien.
Baca Juga : Datang di Debat Publik Kedua, Yuni Shara Tambah Power Calon Wali Kota Batu Kris Dayanti
Ketiga pasangan calon (paslon) percaya diri mengikuti debat kedua. Terlebih mendapat dukungan penuh dari puluhan pendukung masing-masing. Yakni Paslon Nomor Urut 1 Nurochman-Heli Suyanto (NH), Nomor Urut 2 Firhando Gumelar-H. Rudi (Guru) dan Nomor Urut 3 Krisdayanti-Kresna Dewanata Prosakh (Krida).
Paslon Nurochman-Heli menguraikan program 13 tahun wajib belajar dan 50 sarjana per desa dari presiden terpilih Prabowo Subianto dari pendidikan anak usia dini. Hal tersebut diturunkan menjadi program daerah dengan tambahan beasiswa perguruan tinggi.
"Bahkan kami punya program 16 tahun belajar sampai dengan S1 dengan ketentuan per desa atau kelurahan mencetak 50 sarjana setiap tahunnya," jelas Nurochman.
Ia kemudian mendapati tanggapan paslon 2 Gumelar-Rudi tentang realisasi 50 sarjana yang biayanya cukup tinggi. Dikatakan jika 50 sarjana per desa dengan 24 desa dan kelurahan maka ada 1.200 sarjana per tahun. Sedangkan biaya UKT di perguruan tinggi cukup tinggi antar Rp 40 juta – Rp 50 juta. Sehingga dengan total 1.200 sarjana, maka dibutuhkan Rp 4 triliun.
Nurochman-Heli menyatakan akan ada skema pendukung pembiayaan yang tidak hanya bergantung pada APBD, melainkan dana beasiswa program pusat, hingga CSR perusahaan. "Nantinya Pemkot Batu juga bisa melakukan kemitraan dengan perguruan tinggi dan juga dengan perusahaan-perusahaan melalui program CSR-nya," kata Nurochman.
Paslon dengan sebutan NH ini juga mengurai persoalan serapan dari pendidikan. Hal ini usai mendapat pertanyaan dari paslon 3 Krisdayanti-Dewa tentang bagaimana lulusan Kota Batu bisa bekerja. Nurochman dalam hal ini menyampaikan bahwa program pendidikan sudah dipertimbangkan serapannya.
"Bahwa kedepan perusahaan daerah insyaallah kepemimpinan Nurochman-Heli melahirkan perseroan daerah, dari Pasar Kota Batu, Pertanian, kota kelola dengan perusahaan daerah...