Pengelolaan DTKS yang Valid, Dinsos Kabupaten Malang Gunakan Pendekatan Bestie

Reporter

Tubagus Achmad

02 - Nov - 2024, 05:45

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Malang Pantjaningsih Sri Redjeki saat ditemui JatimTIMES.com beberapa waktu lalu di Hotel Grand Miami, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. (Foto: Tubagus Achmad/JatimTIMES) 


JATIMTIMES - Dinas Sosial Kabupaten Malang menggunakan pendekatan Bestie untuk pengelolaan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang valid dan terus diperbarui.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Malang Pantjaningsih Sri Redjeki menyampaikan, bahwa Bestie merupakan singkatan dari Berkelanjutan, Efisien, Sistematis, Transparan, Inovatif dan Ekspansif. Pendekatan tersebut diterapkan oleh jajaran Dinas Sosial Kabupaten Malang kepada para pilar-pilar sosial yang ada di desa/kelurahan hingga kecamatan.

Baca Juga : Duduk Bareng 7 Paslon di Malang Raya, Nurochman: Senyawa Malang Raya Demi Masa Depan Lebih Baik

"Pendekatan Bestie yakni Berkelanjutan, Efisien, Sistematis, Transparan, Inovatif dan Ekspansif untuk memastikan pengelolaan data dapat dilakukan secara efektif dan inovatif guna mendukung program-program kesejahteraan sosial yang lebih tepat guna," ujar Pantjaningsih kepada JatimTIMES.

Selain itu, pendekatan Bestie juga digunakan Dinas Sosial Kabupaten Malang untuk melakukan optimalisasi DTKS melalui upaya-upaya kolaborasi dan peningkatan kapasitas dari pilar-pilar sosial. Mulai dari operator Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial-Next Generation (SIKS-NG), pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK).

Perempuan yang akrab disapa Pantja ini menyebut, bahwa setiap bulan harus dilakukan kegiatan graduasi data masyarakat miskin di DTKS. Hal itu sebagai upaya untuk menetapkan data masyarakat miskin setiap waktunya.

Terlebih lagi, menurut Pantja, berbicara mengenai data masyarakat miskin pastinya bersifat dinamis dan tidak bisa statis. Oleh karena itu perlu dilakukan graduasi data setiap satu bulan sekali.

"Secara data BPS, di Kabupaten Malang data menunjukkan bahwa masih terdapat 240.014 ribu jiwa hidup di dalam kemiskinan atau 8,98 persen. Dengan 0,31 persen di antaranya masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem," kata Pantja.

Namun, jumlah angka kemiskinan di Kabupaten Malang tersebut cenderung terus mengalami penurunan dalam empat tahun terakhir. Berdasarkan data BPS Kabupaten Malang, angka kemiskinan di tahun 2021 sebesar 276,58 ribu jiwa; tahun 2022 sebesar 252,88 ribu jiwa; tahun 2023 sebesar 251,36 ribu jiwa; serta tahun 2024 sebesar 240,14 ribu jiwa.

Baca Juga : Baca Selengkapnya


Topik

Pemerintahan, Kabupaten Malang, Dinas Sosial, DTKS,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
Cincin anniversary bukan sekadar perhiasan - ia adalah simbol yang menceritakan perjalanan cinta yang telah dilalui bersama. Mari kita dalami bagaimana Tips Memilih Wedding Anniversary Ring yang tepat untuk moment spesial Anda.

cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette