Sejarah Sritex, Perusahaan Raja Tekstil yang Kini Dinyatakan Pailit
Reporter
Mutmainah J
Editor
Dede Nana
24 - Oct - 2024, 07:11
JATIMTIMES - PT Sritex menjadi sorotan karena perusahaan ini baru saja dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri Niaga Semarang. Kebangkrutan Sritex ini mengejutkan publik mengingat perusahaan ini sudah sangat besar dan berjaya selama puluhan tahun.
Keputusan PT. Sritex pailit dicantumkan dalam putusan perkara nomor 2/Pdt.Sus-Homologasi/2024/PN Niaga Smg, hari Senin, 21 Oktober 2024. Dokumen tersebut menyatakan manajemen tidak mampu memenuhi tanggung jawab membayar utang.
Baca Juga : Sidang Investasi Madu Klanceng Kediri, 11 Saksi Akui Teken Kontrak dengan NMSI
"Menyatakan Sritex, PT Sinar Pantja Djaja, PT Bitratex Industries, dan PT Primayudha Mandirijaya Pailit dengan segala akibat hukumnya," tulis pengumuman pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Semarang (PN Semarang).
Imbas kebangrutan ini sekitar 20 ribu karyawan yang tersisa di Sritex group terancam kehilangan pekerjaan tanpa mendapatkan pesangon.
Sejarah PT. Sritex
PT. Sritex didirikan di tahun 1966 oleh H.M Lukminto sebagai perusahaan perdagangan tradisional di Pasar Klewer, Solo. Di tahun 1968, Sritex membuka pabrik cetak pertamanya yang mampu menghasilkan kain putih dan berwarna di Solo.
Di tahun 1978, Sritex terdaftar sebagai Perseroan Terbatas di Kementerian Perdagangan. Kira-kira empat tahun berselang setelah itu, PT. Sritex mendirikan pabrik tenun pertama. Pengembangan usaha PT. Sritex diperluas sampai memperluas pabrik dengan empat lini produksi antara lain pemintalan, penenunan, sentuhan akhir, dan busana dalam satu atap di tahun 1992.
Di tahun 1994, Sritex dipercaya untuk menjadi produsen seragam militer untuk NATO dan tentara Jerman. Ketika terjadi krisis moneter di tahun 1998, Sritex termasuk salah satu perusahaan yang selamat dan bahkan berhasil melipatgandakan pertumbuhannya sampai 8 kali lipat dibanding waktu pertama kali terintegrasi pada tahun 1992.
Dalam catatan perjalanan PT. Sritex yang tertera di website sritex.com tertulis Sritex berhasil menerbitkan obligasi global senilai 150 juta dollar AS yang akan jatuh tempo di tahun 2024.
Awal keruntuhan Sritex
Memasuki tahun 2021, saham SRIL sempat di suspend karena penundaan pembayaran pokok dan bunga medium term note (MTN) tahap III 2018 ke-6 (USD- SRIL01X3MF).Suspensi tersebut berlanjut sampai 18 Mei 2023. BEI bahkan berulang kali memberikan surat peringatan potensi delisting pada emiten sektor tekstil tersebut...