Peringati HSN, Pemkab Sidoarjo Beri Penghargaan Santri Berprestasi
Reporter
Nur Hidayah
Editor
Nurlayla Ratri
22 - Oct - 2024, 03:54
JATIMTIMES – Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2024 digelar Pemkab Sidoarjo bersama ratusan orang dari berbagai organisasi agama dan kemasyarakat serta lembaga pendidikan memadati Alun-alun Sidoarjo. Pjs. Bupati Sidoarjo Muhammad Isa Ansori didaulat sebagai pembina apel.
Dalam moment ini, Pemkab Sidoarjo memberikan penghargaan kepada santri Sidoarjo berprestasi. Mereka adalah santri yang telah mengharumkan nama Kabupaten Sidoarjo pada MTQ Tingkat Nasional.
Baca Juga : Maknai Hari Santri Seiring Perkembangan Zaman, Kemenag Kota Malang: Harus Bisa Merangkum Masa Depan
Pemkab Sidoarjo memberikan uang pembinaan kepada mereka yang menjadi juara. Ada lima orang. Masing-masing berhasil menjadi Juara III cabang muratal remaja putra, juara III cabang tafsir bahasa arab putra, juara III cabang MFQ beregu putri dan juara harapan I cabang tilawah dewasa putri serta juara harapan I cabang tilawah anak putri.
Sementara itu Pjs. Bupati Sidoarjo Muhammad Isa Ansori membacakan sambutan Menteri Agama RI menyampaikan Hari Santri yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober adalah momentum bersama untuk mengenang dan meneladani para santri yang telah memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Dikatakannya, sejarah telah mencatat bahwa kaum santri adalah salah satu kelompok yang paling aktif menggelorakan perlawanan terhadap para penjajah.
“Salah satu bukti perlawanan santri terhadap para penjajah adalah peristiwa Resolusi Jihad pada tanggal 22 Oktober tahun 1945 yang dimaklumatkan oleh Hadratus Syekh Kiai Haji Hasyim Asyari,” ungkapnya, Selasa (22/10/2024).
Pjs. Bupati Sidoarjo menambahkan dalam fatwa Resolusi Jihad, Hadratus Syekh Kiai Haji Hasyim Asyari menyatakan bahwa berperang menolak dan melawan penjajah itu fardlu‘ain. Artinya harus dikerjakan oleh setiap orang Islam, laki-laki, perempuan, anak-anak, bersenjata atau tidak bagi yang berada dalam jarak lingkaran 94 km dari tempat masuk dan kedudukan musuh.
“Sejak Resolusi Jihad dimaklumatkan, para santri dan masyarakat umum terbakar semangatnya untuk terus berjuang dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Mereka terus melakukan perlawanan kepada penjajah tanpa rasa takut. Hingga akhirnya, pecah puncak perlawanan masyarakat Indonesia pada tanggal 10 November 1945 yang kita peringati sebagai Hari Pahlawan,” imbuhnya...