Arakan Tumpeng Ecek dan Pagelaran Wayang Kulit Tutup Rangkaian Bersih Desa Wajak
Reporter
Bimo Maximiliano Hidayat
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
17 - Oct - 2024, 07:04
JATIMTIMES - Tradisi Bersih Desa Wajak Kabupaten Malang yang telah berlangsung selama sepekan resmi ditutup dengan dua acara besar yang penuh makna pada tanggal 17 Oktober, yaitu Arakan Tumpeng Ecek dan Pagelaran Wayang Kulit. Kedua acara ini dihadiri oleh warga desa dan tokoh masyarakat, serta berbagai pejabat daerah.
Ketua pelaksana, Anang Junaidi, mengungkapkan bahwa Untuk tradisi tumpengan ini sendiri sudah dilaksanakan turun-temurun, jadi generasi saat ini meneruskan adat atau tradisi kebudayaan masyarakat Desa Wajak yang dalam turun-temurun untuk bersedekah bumi atau bersedekah tumpeng ini.
Baca Juga : Peringati Hari Kemiskinan Sedunia, Cawabup Djoko Kaget Masih Banyak Warga Miskin di Jember
Saat diwawancarai mengenai makna dari Arakan Tumpeng Ecek, Anang menjelaskan bahwa tumpeng ecek atau tumpengan ini memiliki filosofi yang dalam, yaitu bentuk sedekah dari warga kepada sesama. "Harapannya, sesama warga dan seluruh masyarakat Desa Wajak ini bisa menjadi lebih makmur, sehat, dan lancar dalam mendapatkan rezeki dari Allah SWT," ungkapnya. Tradisi ini, menurut Anang, telah berlangsung turun-temurun yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Proses persiapan arakan tumpeng ini melibatkan seluruh masyarakat Wajak. Anang menjelaskan bahwa panitia berkoordinasi dengan ketua RT dan RW, serta tokoh masyarakat di setiap dusun untuk memastikan acara berjalan lancar. "Untuk persiapannya sendiri kami dari panitia mengkoordinir dari setiap ketua RT, ketua RW melalui pemerintahan Desa Wajak, melalui kasun dan lain sebagainya berkoordinasi untuk mempersiapkan, jadi persiapan sendiri dipersiapkan oleh warga masyarakat Desa Wajak semuanya," jelasnya.
Acara penutupan juga dimeriahkan oleh pagelaran wayang kulit yang mengambil lakon khusus mengenai sejarah peradaban Desa Wajak. "Cerita yang dibawakan dalam pagelaran wayang kulit ini menggambarkan perjalanan Desa Wajak dari awal hingga sekarang," ungkap Anang.
Wayang kulit, menurutnya, memiliki peran penting dalam melestarikan budaya lokal serta menjadi bagian dari tradisi ruatan yang dipercaya dapat membawa keselamatan bagi masyarakat desa.
Anang juga menekankan bahwa pagelaran wayang kulit bukan hanya sebuah pertunjukan, tetapi juga upaya untuk menjaga warisan budaya leluhur. "Ruatan adalah bagian yang sangat penting dalam acara bersih desa ini, dan pagelaran wayang kulit adalah salah satu wujud dari ruatan tersebut...