Gunakan Anggaran DBHCHT, Dinkes Kabupaten Situbondo Optimalkan Jambanisasi Masyarakat
Reporter
Wisnu Bangun Saputro
Editor
Dede Nana
25 - Sep - 2024, 09:19
JATIMTIMES - Anggaran DBHCHT sebesar Rp 77 miliar di Kabupaten Situbondo digunakan sepenuhnya untuk kepentingan masyarakat. Salah satu penggunaan anggaran DBHCHT untuk kepentingan masyarakat dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo yakni untuk program Jambanisasi.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Situbondo, dr Sandy Hendrayono mengatakan Dinkes mendapatkan hibah DBHCHT salah satunya untuk pembangunan jamban. "Anggaran DBHCHT untuk program Jambanisasi sebesar Rp 1,9 miliar untuk 152 unit jamban se-Kabupaten Situbondo yang digunakan dalam dua kali pencairan," ujar dr Sandy, Rabu (25/9/2024) saat ditemui di Pendopo Aryo Situbondo.
Baca Juga : Pemprov Jatim Mulai Persiapkan Peringatan Hari Santri Nasional 2024
Selain itu, dr Sandy menjelaskan bahwa untuk pembangunan jamban tersebut dilakukan oleh kelompok swadaya masyarakat (KSM) di setiap desa. "Jadi Dinkes hanya memberikan berupa uang kepada KSM melalui transfer Bank Jatim. Jadi pembangunan bukan Dinkes langsung yang melakukan tetapi KSM yang melaksanakan. Dinkes hanya mengawasi pelaksanaan," ungkapnya.
Target hingga akhir 2024, kata dr Sandy, Pemerintah Kabupaten Situbondo akan membangun 152 jamban di 26 desa yang menjadi sasaran pembangunan jamban keluarga. 23 diantaranya merupakan desa yang belum ODF, seperti Jatisari, Ketowan, Jetis, Widoropayung, Cura Suri, Kumbang Sari, Patemon, Semambung.
Selanjutnya, Sumberanyar, Dawuhan, Bletok, Mlandingan Wetan, Alasbayur, Campoan, Sumberanyar, Rajekwesi, Bugeman, Tambak Ukir, Klampokan, Kandang, Peleyan, Wonokoyo, dan Gadingan.
Tidak hanya itu, kata dr Sandy, pencairan tahap pertama telah dilakukan pada 27 Agustus 2024 lalu, karena progres pelaksanaan Jambanisasi telah mencapai lebih dari 50 persen. "Karena sudah mencapai 50 persen pelaksanaan di lapangan oleh KSM, kemungkinan pencairan kedua dapat dilakukan pada September ini," imbuh dr Sandy.
Jambanisasi sendiri, lanjut dr Sandy menjadi salah satu faktor penting dalam memutus penyebaran penyakit di masyarakat. Sebab dengan dibangunnya jamban di daerah terpencil yang jumlah jambannya tidak banyak, masyarakat tidak lagi BAB dan mandi di sungai.
Baca Juga : Baca Selengkapnya