Menuju Surabaya Kota Layak Anak Tahun 2030, Pemkot Siapkan Infrastruktur
Reporter
M. Bahrul Marzuki
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
18 - Sep - 2024, 09:52
JATIMTIMES - Surabaya terus berupaya bertransformasi menjadi salah satu kota metropolitan yang dinamis di Indonesia. Mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya tahun 2025 – 2030, Kota Pahlawan diharapkan bukan hanya dikenal sebagai kota yang maju secara ekonomi dan infrastruktur, tetapi juga sebagai kota yang ramah terhadap anak.
Pemerhati Pendidikan dan Perlindungan Anak Jawa Timur, M. Isa Ansori mengatakan, menjadikan kota layak anak berarti membangun lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak dari berbagai aspek, fisik, mental, sosial, dan emosional. Dalam konteks ini, Surabaya berupaya untuk tidak hanya menyediakan fasilitas dan layanan yang mendukung, tetapi juga menciptakan ruang hidup yang aman, sehat, dan stimulatif bagi anak-anak.
Baca Juga : Jumlah Akhir Pelamar 60 Instansi Pusat, Kemenkumham Terbanyak!
“Bila ditarik ke dalam UUPA bahwa usia anak adalah 0–18 tahun, ini berarti kita sedang menyiapkan anak–anak usia 0–3 tahun dan mereka yang akan lahir sebelum 0 tahun di dalam kandungan. Sehingga juga harus dipersiapkan kelahiran anak–anak sebelumnya,” kata Isa Ansori.
Para calon orang tua dipersiapkan bagaimana mengasuh dan merawat tumbuh kembang anak, serta bagaimana mendapatkan pekerjaan yang bisa menafkahi anak–anaknya dengan baik dan benar. Oleh sebab itu, Pemkot Surabaya telah mempersiapkan hal tersebut melalui program pendampingan, mulai dari anak-anak hingga setelah menjadi orang tua.
“Data base anak dan remaja, hingga pasangan calon pengantin telah dipersiapkan, sehingga arah pembangunan menuju kota layak anak tahun 2030 bisa presisi diwujudkan,” ujar dia.
Isa Ansori melanjutkan, terdapat berbagai upaya dalam menyiapkan masa depan bagi generasi anak-anak selanjutnya, di antaranya adalah infrastruktur ramah anak untuk tumbuh kembang optimal. Infrastruktur yang dirancang untuk anak-anak menjadi kunci dalam memastikan perkembangan fisik dan sosial mereka.
“Sistem transportasi publik yang ramah lingkungan dan terintegrasi di Surabaya menyediakan kenyamanan bagi keluarga. Anak-anak belajar mobilitas dan kemandirian sejak dini. Desain transportasi ini bukan hanya tentang kemudahan akses, tetapi juga menciptakan rasa aman yang penting dalam perkembangan emosional anak-anak,” lanjutnya.
Adanya ruang terbuka hijau dan area bermain menjadi jantung kesejahteraan anak. Menurutnya, Surabaya pada tahun 2030 akan tetap menjaga komitmen untuk menyediakan ruang terbuka hijau...