Jimly Asshiddiqie Minta Masyarakat Lupakan Akun Kaskus Fufufafa
Reporter
Mutmainah J
Editor
A Yahya
15 - Sep - 2024, 06:59
JATIMTIMES - Pembahasan tentang siapa sosok pemilik asli akun Fufufafa di Kaskus masih saja ramai di media sosial. Beragam bukti postingan terus disebarkan warganet untuk membuktikan kalau akun tersebut milik Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka.
Menanggapi ramainya pembahasan mengenai akun Kaskus tersebut, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) Jimly Asshiddiqie, menyebut jika akun tersebut kampungan dan mencerminkan rendahnya demokrasi.
![Cuitan Jimly yang meminta masyarakat lupakan akun Kaskus Fufufafa. (Foto X)](https://risetcdn.jatimtimes.com/images/2024/09/15/Cuitan-Jimly-yang-meminta-masyarakat-lupakan-akun-Kaskus-Fufufafa.-Foto-X-Ce758ae842f992f14.jpg)
"FUFUFAFA, tidak lain cermin tingkat peradaban demokrasi masih rendah & kampungan, sangat didominasi negative & black campaign, nyerang pribadi," kata Jimly, dikutip dari postingannya di akun X pribadinya, Minggu (15/9/2024).
Baca Juga : 5 Cara Penggawa Timnas Indonesia Bisa Mendapatkan Status WNI
Kalaupun memang benar pemilik akun tersebut memang Gibran, ia justru meminta masyarakat untuk melupakannya.
Lebih lanjut ia menilai jika polemik Fufufafa berpotensi hanya untuk mengadu domba presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo-Gibran.
"Misalpun orangnya memang benar, kejadiannya waktu pilpres 10 tahun lalu. Sudah lah lupakan saja, apalagi kalau cuma untuk adu domba presiden terpilih vs wakilnya," Lanjutnya.
Cuitan dari Jimly ini pun lantas langsung diserbu netizen. Beragam komentar protes terlihat memenuhi utas Jimly itu.
"Yang perduli itu sebenarnya sayang sama negeri ini. Bukan malah dianggap adu domba." Kata @mulan****
"Panik ye prof? Tingkat peradaban tertinggi demokrasi itu adalah freedom of speech. Kebebasan berpendapat yang sebebas-bebasnya. Termasuk kebebasan berpendapat dari masyarakat yang punya hak untuk membongkar jejak digital kelam wapres terpilih yang ternyata seorang illiterate, uneducated, uncultured, racist, sexist dan misogynist." Komen @od****...