Percepat Pembangunan Sukhoi, DKPP Kota Blitar Desak Kontraktor Tambah Pekerja
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
10 - Sep - 2024, 08:00
JATIMTIMES– Memasuki musim penghujan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Blitar meminta kontraktor proyek pembangunan Sentra Usaha Ikan Hias dan Koi (Sukhoi) menambah jumlah pekerja untuk mempercepat proses pembangunan.
Saat ini, proyek yang terletak di Jalan Raung Kota Blitar itu masih dikerjakan oleh 17 pekerja, sementara DKPP meminta agar jumlahnya ditingkatkan menjadi 25 orang.
Baca Juga : 20 PKL Ngadu ke DPRD Soal Rencana Penertiban, Dua Lokasi Jadi Usulan Relokasi
Kepala DKPP Kota Blitar, Dewi Masitoh, mengatakan bahwa penambahan pekerja sangat diperlukan karena proyek ini harus selesai tepat waktu, sesuai kontrak yang berakhir pada 12 November 2024. Dengan memasuki musim penghujan, proses pembangunan dikhawatirkan akan terhambat jika jumlah tenaga kerja tidak mencukupi.
"Kami meminta agar pelaksana proyek menambah jumlah pekerja menjadi 25 orang. Saat ini hanya ada 17 pekerja, sementara kita sudah mulai memasuki musim hujan. Untuk menghindari keterlambatan, jumlah tenaga kerja harus ditingkatkan," ujar Dewi pada Senin (10/9/2024).
Dewi menjelaskan bahwa kondisi cuaca yang tak menentu dapat memperlambat pekerjaan di lapangan. Oleh karena itu, peningkatan jumlah tenaga kerja menjadi langkah penting agar target penyelesaian proyek bisa tetap tercapai. Proyek ini juga mendapat perhatian karena merupakan bagian dari upaya pemerintah kota untuk mengembangkan sektor usaha ikan hias, yang sudah menjadi salah satu komoditas unggulan Kota Blitar.
"Musim penghujan sering kali menjadi tantangan tersendiri dalam pengerjaan proyek fisik, karena dapat menghambat proses pembangunan. Jika jumlah tenaga kerja ditambah, maka kita bisa mengimbangi waktu yang hilang akibat cuaca buruk," tambah Dewi.
Selain masalah tenaga kerja, proyek ini juga menghadapi kendala dari sisi anggaran. Anggaran revitalisasi Sentra Usaha Ikan Hias dan Koi semula direncanakan sebesar Rp 2,3 miliar, namun kemudian mengalami penurunan menjadi Rp 1,7 miliar. Meskipun demikian, Dewi menegaskan bahwa penurunan anggaran tidak boleh mempengaruhi kualitas maupun waktu penyelesaian proyek.
"Memang ada penurunan anggaran, dari Rp 2,3 miliar menjadi Rp 1,7 miliar. Namun, hal ini sudah kami antisipasi dan proyek harus tetap berjalan sesuai dengan target waktu yang telah ditetapkan," jelasnya.
Proyek Sentra Usaha Ikan Hias dan Koi ini diharapkan dapat menjadi pusat perdagangan dan promosi bagi pelaku usaha ikan hias di Kota Blitar...