Asal Usul Selawat Tarhim: Pengantar Menuju Salat Subuh dan Magrib
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Dede Nana
24 - Aug - 2024, 08:44
JATIMTIMES - Selawat Tarhim merupakan salah satu lantunan selawat yang sering kali terdengar sebelum waktu salat Subuh dan Magrib, terutama di masjid-masjid dan musala di Indonesia. Selawat ini sudah menjadi bagian yang melekat dari tradisi Muslim di Indonesia, terutama di bulan Ramadhan sebagai pengingat dan seruan bagi umat Muslim untuk mempersiapkan diri melaksanakan salat atau untuk bersahur.
Sejarah Selawat Tarhim
Namun, tak banyak yang tahu bahwa Selawat Tarhim ini memiliki sejarah yang cukup panjang, melibatkan seorang tokoh besar dari Mesir. Melansir Hijra Pedia, Selawat Tarhim diciptakan oleh Syeikh Mahmud Khalil Al-Husshari (1917-1980), seorang qari’ dan ulama terkemuka dari Mesir. Syeikh Mahmud Al-Husshari adalah lulusan Al-Azhar, dikenal karena keahlian dan kedalamannya dalam ilmu qirâ’ah dan tartîl Al-Qur'an.
Baca Juga : Ajak Media Kolaborasi Sukseskan Pilkada 2024, KPU Jember Gelar Media Gathering
Syeikh Mahmud memiliki pandangan bahwa tartîl bukan hanya sekadar cara membaca Al-Qur’an, tetapi juga mencakup pemahaman mendalam tentang bacaan tersebut. Hal ini dicapai melalui penguasaan teknik pelafalan yang baik dan benar, serta pemahaman terhadap dialek-dialek Arab kuno.
Syeikh Mahmud dikenal sebagai "Sheikh al-Maqâri" atau guru para ahli qira’ah, sebuah gelar yang menunjukkan kealiman dan penguasaannya dalam ilmu qira’ah. Melalui studinya yang mendalam, beliau memastikan bahwa bacaan Al-Qur'an yang disampaikan mencapai kemurnian dan makna yang mendalam.
Selawat Tarhim pertama kali sampai di Indonesia pada akhir tahun 1960-an ketika Syeikh Mahmud Al-Husshari berkunjung ke Indonesia. Dalam kunjungan tersebut, beliau diminta untuk merekam Sholawat Tarhim di studio Radio Lokananta di Solo.
Rekaman tersebut kemudian disiarkan oleh Radio Lokananta dan juga oleh Radio Yasmara (Yayasan Masjid Rahmat) di Surabaya. Dari sinilah Selawat Tarhim mulai dikenal luas di Indonesia.
Sejak itu, Selawat Tarhim menjadi semacam “lagu wajib” di masjid-masjid atau musala, terutama sebelum azan Subuh, khususnya di bulan Ramadhan. Meski begitu, kaset yang sering diputar di masjid-masjid saat ini bukanlah rekaman asli dari Syeikh Mahmud Al-Husshari, melainkan hasil rekaman ulang oleh Syeikh Abdul Azis, yang juga berasal dari Mesir...