Bolehkah Sayur Bayam Dipanaskan Kembali? Ini Penjelasan Dokter
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
22 - Aug - 2024, 09:53
JATIMTIMES - Pertanyaan mengenai keamanan memanaskan kembali sayur bayam sering kali menjadi topik yang diperdebatkan. Beberapa orang percaya bahwa bayam yang dipanaskan ulang dapat berbahaya bagi kesehatan, sementara yang lain merasa tidak ada risiko signifikan. Benarkah demikian?
Untuk menjawab pertanyaan ini, dr. Dion Haryadi, seorang dokter dan certified nutrition & health coach, memberikan penjelasannya. Menurut dr. Dion menjelaskan bahwa sayur bayam, seperti halnya sayuran hijau lainnya, mengandung senyawa nitrat.
Baca Juga : Kasus Striktur Uretra Tinggi, RSSA Kota Malang Setiap Minggu Tangani 4 Kasus
"Ketika bayam dimasak dan kemudian dipanaskan kembali, nitrat tersebut dapat berubah menjadi senyawa yang disebut nitrit," ujar dr. Dion, dilansir Instagramnya @dionharyadi. Menurutnya, senyawa nitrit inilah yang sering dianggap berbahaya bagi kesehatan.
Lebih lanjut, dr. Dion memaparkan dua alasan utama yang membuat orang khawatir terhadap nitrit. Pertama, nitrit diduga dapat menyebabkan kanker.
“Sampai sekarang belum ada bukti yang kuat bahwa konsumsi nitrit berlebihan, khususnya dari sayuran seperti bayam, dapat menyebabkan kanker,” jelasnya.
Pernyataan soal nitrit berlebih bisa membahayakan lebih didasarkan pada penelitian yang melibatkan konsumsi daging olahan, bukan sayur yang dimasak ulang di rumah.
"Sayur ya tentu beda dengan daging olahan," tambah dr. Dion.
Sayuran, termasuk bayam, kata dr. Dion mengandung banyak antioksidan, vitamin, dan nutrisi lainnya yang justru membantu mengurangi risiko terbentuknya sel kanker. Oleh karena itu, tidak ada alasan kuat untuk khawatir berlebihan tentang risiko kanker dari memanaskan kembali sayur bayam.
Alasan kedua yang sering diajukan terkait nitrit adalah kemampuannya untuk berikatan dengan sel darah merah, yang menyebabkan darah tidak bisa membawa oksigen dengan baik. Menanggapi hal ini, dr. Dion menegaskan bahwa bergantung dari seberapa banyak mengonsumsinya.
“Ini tergantung dari seberapa banyak yang kamu konsumsi dan seberapa sehat kondisimu," tambahnya.
Baca Juga : Baca Selengkapnya