Komisioner Bawaslu Temui Bupati Situbondo, Bahas Komposisi PNS di Kesekretariatan
Reporter
Wisnu Bangun Saputro
Editor
Dede Nana
22 - Jun - 2024, 06:21
JATIMTIMES - Komisioner Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Situbondo menemui Bupati Situbondo Karna Suswandi. Tujuannya untuk membahas berbagai persiapan Pemilu 2024
Dalam kesempatan itu, Ketua Bawaslu Situbondo Ahmad Farid Ma'ruf mengatakan, jajarannya juga beraudiensi dengan Bupati Karna Suswandi terkait pemenuhan komposisi kesekretariatan di Panwaslu Kecamatan.
Baca Juga : Resep Membuat Sompil di Rumah, Kuliner Legendaris Tulungagung
"Kami audiensi dengan Bupati Situbondo dalam rangka pemenuhan komposisi kesekretariatan di Panwaslu Kecamatan. Di masing-masing kecamatan itu kan ada dua unsur dari tenaga PNS serta di kantor Bawaslu ada lima PNS," ujarnya, Sabtu (22/6/2024).
Farid melanjutkan, Bawaslu Situbondo sebenarnya sudah menyiapkan nama-nama PNS yang akan mengisi kesekretariatan di Panwaslu Kecamatan. "Oleh karena itu, kami ingin ini segera ditindaklanjuti oleh Bupati Situbondo untuk rekomendasi ke Bawaslu Provinsi Jawa Timur. Sehingga nanti dikeluarkan SK oleh Kepala Sekretariat Bawaslu Jawa Timur," imbuhnya.
Manakala Bupati Situbondo tidak segera memberikan rekomendasi itu, lanjut Farid, maka SK kesekretariatan Panwaslu Kecamatan tidak bisa segera keluar. Audensi antara Anggota Bawaslu Situbondo dan Bupati Situbondo, kata Farid juga membahas kebutuhan lima orang staf PNS di Bawaslu Situbondo selama tahapan Pilkada 2024.
Bawaslu Situbondo, sambung Farid, juga membahas pencairan tahap kedua dana hibah Pilkada Serentak 2024 dari Pemkab Situbondo ke Bawaslu Situbondo. "Karena berdasarkan surat perjanjian dana hibah kemarin itu pencairan tahap kedua adalah lima bulan setelah pencairan tahap pertama," bebernya.
Menurutnya, pencairan dana hibah Pilkada 2024 tahap pertama sudah dilakukan Januari lalu. "Artinya sekarang sudah masuk pencairan tahap kedua. Totalnya kita mendapat Rp 14 miliar pencairannya hanya dua tahap. Tahap pertama kemarin kita menerima 40 persennya senilai Rp5,6 miliar. Sisa yang 60 persen ini dicairkan di tahap kedua," tutur Farid.
Baca Juga : Baca Selengkapnya