Kenapa Dilarang Potong Rambut dan Kuku Bagi yang Berkurban?
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
11 - Jun - 2024, 02:08
JATIMTIMES - Menjelang Idul Adha, banyak umat Muslim yang berkurban diingatkan untuk tidak memotong rambut dan kuku. Larangan ini rupanya sering menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat. Mengapa demikian?
Ustaz Adi Hidayat atau akrab disapa UAH menyampaikan hikmah dari larangan memotong kuku dan mencukur rambut bagi yang berkurban. Menurut dia, orang yang berkurban disamakan nilainya dengan orang berhaji.
Baca Juga : Tidur Nyaman di Pesawat: Ikuti 10 Cara ini, Cocok untuk Penerbangan Jauh
"Enggak potong kuku dulu nggak cukur rambut dulu supaya yang berkurban itu sama-sama nilainya, disamakan dengan orang yang sedang menggunakan pakaian ihram dalam wukuf hajinya di Arafah," jelas Ustaz UAH, dilansir YouTube Adi Hidayat Official, Selasa (11/6).
Diketahui, jemaah haji yang sedang melaksanakan wukuf di Arafah tidak boleh memotong kuku dan rambut sebelum semua rukun haji terpenuhi. Ketika ibadah haji, bercukur baru dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijjah setelah jemaah melempar jamrah kubra. Selain itu, bercukur ketika haji bisa juga dilakukan sebelum maupun sesudah lempar jamrah aqabah.
"Maka apa yang berlaku bagi yang haji di sana, esensinya bisa didapatkan oleh orang yang ada di sini yang tidak berhaji. Salah satunya, karena itu kenapa ibadahnya digunakan dengan menggunakan kata kurban. Kurban itu proses mendekat kepada Allah," jelasnya.
"Jadi disamakan yang di sana mendekat kepada Allah, yang di sini mendekat kepada Allah," tambah UAH.
Lebih lanjut, UAH menjelaskan kurban saat Hari Raya Idul Adha adalah upaya orang yang tidak mampu melaksanakan ibadah haji yang esensinya seperti beribadah haji dengan cara berkurban.
"Nabi itu tahu, nggak semua umatnya bisa berangkat haji. Karena itu, diberi kesempatan. Kalaupun nggak Haji maka lakukan amalan yang esensinya bisa mendapati yang sama didapati oleh orang yang wukuf di sana," jelasnya.
"Kalau di sana pakai pakaian ihram, di sini kurban. Dengan sama-sama kurban sembelih. Berlaku hukumnya, di sana nggak boleh potong kuku, di sini jangan potong kuku dulu. Di sana jangan potong rambut, di sini jangan potong rambut dulu," imbuh UAH.
Wakil Ketua I Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2022-2027 itu menyimpulkan bahwa semua hal yang diharamkan dilakukan umat Islam saat hari Raya Idul Adha ini adalah untuk membangun kedekatan kepada Allah...