Faktor Ini Buat Gen Z Sulit Beli Rumah, Ini Kata Pakar Manajemen
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Dede Nana
02 - Jun - 2024, 12:59
JATIMTIMES - Memiliki rumah, tentunya menjadi impian banyak orang, terlebih para Gen Z. Selain sebagai impian, memiliki rumah bagi generasi Z juga menjadi satu bukti atau bentuk yang dianggap sebuah pencapaian positif.
Namun memiliki rumah bagi Gen Z untuk saat ini nampaknya semakin sulit. Pada 2024, diungkap oleh Novita Ratna Satiti pakar Manajemen dari salah satu universitas swasta di Malang, bahwa semakin banyak laporan yang menunjukkan bahwa Gen Z kesulitan menghadapi tantangan untuk memiliki rumah sendiri .
Baca Juga : DPKPCK Kabupaten Malang Beberkan Ciri-ciri Kavling Perumahan Ilegal, Simak Agar Tak Jadi Korban
Dijelaskannya, bahwa faktor utama yang mempengaruhi sulitnya Gen Z dalam memiliki rumah saat ini adalah, faktor semakin mahalnya harga properti yang semakin meroket. "Dalam beberapa tahun terakhir, harga rumah terus meningkat secara signifikan," katanya.
Belum lagi, ini diperparah dengan faktor ekonomi dan sosial yang semakin merintangi dan menyulitkan Gen Z memiliki rumah. Pendapatan yang dimiliki Gen Z tidak sebanding dengan biaya hidup yang juga semakin meningkat.
"Pendapatan rata-rata tidak mengalami peningkatan yang sebanding. Terlebih, biaya hidup yang meningkat dan inflasi yang terus naik juga menjadi hambatan signifikan,” ujarnya.
Selain itu, situasi ekonomi terutama pasca pandemi juga sangat memengaruhi kemampuan Gen Z untuk memiliki rumah sendiri. Banyak dari mereka yang bekerja di sektor informal dengan label gig economy atau perekrutan sistem kerja dengan jangka pendek, dimana tidak memiliki tunjangan kesehatan, pendidikan anak, apalagi jaminan hari tua.
Sementara itu, tantangan yang dihadapi generasi mileneal cukup siginifikan berbeda dengan tantangan yang dihadapi oleh Gen Z. Salah satu tantangan ini adalah, Gen Z harus menghadapi stagnasi upah. Sedangkan generasi mileneal jauh lebih stabil dalam hal gaji yang mereka dapat. Hal ini tentunya berkaitan tentang masa dimana dua generasi tersebut. Kemudahan akses kredit lebih banyak dinikmati kemudahannya oleh generasi milenial.
"Generasi milenial menikmati akses yang lebih mudah terhadap kredit dan pinjaman pada masanya. Sebaliknya, Gen Z kini dihadapkan pada persyaratan yang lebih ketat dan suku bunga yang lebih tinggi," terangnya.
Meski begitu, dalam hal pengelolaan finansial, terdapat potensi unik yang memang dapat dikembangkan...