Waspadai Jika Mood Naik Turun, Simak Penjelasan Dokter RSI Unisma tentang Bipolar
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
12 - May - 2024, 01:16
JATIMTIMES - Bipolar menjadi sebuah gangguan yang mungkin jarang diketahui masyarakat. Padahal, gangguan ini menjadi sebuah hal yang dapat berimbas serius jika tidak segera ditangani. Lantas, apa sebenarnya Bipolar itu? dan bagaimana ciri-ciri pengidap Bipolar?
Dokter Spesialis Kejiwaan Rumah Sakit Islam (RSI) Unisma, dr Nindita Sp KJ SH memberikan penjelasan tentang apa itu Bipolar dan ciri-ciri dari pengidap Bipolar.
Gangguan Bipolar adalah masalah kesehatan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati, energi, tingkat aktivitas, konsentrasi, dan kemampuan untuk melakukan kegiatan sehari-hari.
Baca Juga : Gambaran Lama Studi Mahasiswa UIN Malang pada Wisuda Periode 80
"Atau kita sebut juga afektif, gangguan mood, sekurang-kurangnya ada dua episode. Yang pertama episode Manik adanya peningkatan mood, kemudian disertai bertambahnya energi dan aktivitas meningkat," jelasnya.
Di episode lain, hal ini disertai penurunan mood dan juga disertai pengurangan energi maupun aktivitas yang dilakukan. Namun, yang menjadi khas dalam Bipolar ini, terdapat fase perbaikan kembali seperti semula pada episode ini.
"Apalagi di awal gangguan, terutama gangguan yang ringan, diantara episode atau interepisode ada fase perbaikan atau pulih secara sempurna," paparnya.
Mengenai ciri-ciri pengidap Bipolar, dijelaskan bahwa terkait ini pada Fase Manik ada kriteria waktu. Ada kriteria waktu dimana sekurang-kurangnya 1 Minggu. Terjadi peningkatan mood yang sangat cepat dan mudah terstimulus. Selain itu juga terdapat peningkatan aktivitas fisik yang berlebihan. Hal ini karena seseorang itu merasa memiliki energi yang lebih.
"Kemudian ada juga peningkatan aktivitas mental. Didalam peningkatan aktivitas mental ini ada namanya logore. Artinya bicaranya menjadi lebih banyak dari biasanya , dari normalnya. Ada juga percepatan dari bicaranya," jelasnya.
Kemudian ciri lainya ada Flight of Ideas. Yakni, berbicara yang melompat dan muncul perubahan yang tiba-tiba dari topic satu ke topik lainnya, tidak logis dan tidak sampai pada tujuan.
"Jadi ada perubahan cepat, dari ide satu ke yang lainnya. Jadi yang satu belum dibahas sampai selesai tapi beralih ke ide selanjutnya," terangnya.
Kemudian, berkurangnya kebutuhan akan tidak juga menjadi ciri Bipolar...