Ditjen PKH Kementan RI Beber 6 Tantangan Utama Peningkatan Populasi Sapi dan Kerbau

11 - May - 2024, 03:46

Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian RI Agung Suganda saat memaparkan tantangan utama peningkatan populasi sapi dan kerbau di Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari, Selasa (7/5/2024). (Foto: Tubagus Achmad/JatimTIMES)


JATIMTIMES - Direktorat Jenderal (Ditjen) Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian RI membeberkan enam tantangan utama peningkatan populasi sapi dan kerbau di Indonesia. 

Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Ditjen PKH Kementerian Pertanian RI Agung Suganda menyampaikan, bahwa enam tantangan utama tersebut yang saat ini perlu menjadi perhatian bersama agar peningkatan populasi sapi dan kerbau di Indonesia dapat lancar. 

Baca Juga : Pria Botak yang Viral Ajak YouTuber Jiah ke Hotel Ternyata Pejabat Bandara 

Tantangan pertama yakni ada pada data populasi sapi atau kerbau yang belum valid. Di mana pendataan dimulai pada akhir tahun 2022. Lalu, sapi atau kerbau tersebar dan dimiliki oleh sekitar 13,6 juta peternak rakyat. Selain itu, menurut Agung kesadaran peternak masih rendah. 

Kedua, kondisi peternakan rakyat yang harus menjadi perhatian. Pasalnya, 90 persen populasi merupakan peternakan rakyat. Di mana untuk setiap peternak memiliki 2 sampai 3 ekor sapi. 

Lalu, lahan Hutan Produksi Terbatas (HPT) yang terbatas, rendah modal, pola peningkatan populasi masing-masing peternak masih menggunakan cara tradisional dan belum terintegrasi. 

"80 persen umur peternak lebih dari 50 tahun, 70 persen peternak berpendidikan rendah, dan kelembagaan usaha peternakan rakyat sedikit," terang Agung. 

Alumnus Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini menjelaskan, tantangan ketiga yakni penurunan populasi sapi atau kerbau akibat wabah penyakit mulut dan kuku (pmk). 

"Potensi penurunan populasi sekitar 10 persen akibat kematian dan potong paksa. Serta potensi penurunan produktivitas sekitar 30 persen," ujar Agung. 

Lalu, tantangan keempat penyediaan bibit ternak belum optimal. Di mana produksi bibit unggul di Balai Pembibitan Ternak Unggul (BPTU) nasional dan daerah yang masih rendah. 

Baca Juga : Masifnya Gen Z Pakai Bahasa Inggris, Ancam Eksistensi Bahasa Daerah?

Selain itu, para peternak memiliki ketergantungan dengan negara sumber hewan ternak...

Baca Selengkapnya


Topik

Pemerintahan, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, kemenangan, hewan ternak,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
Cincin anniversary bukan sekadar perhiasan - ia adalah simbol yang menceritakan perjalanan cinta yang telah dilalui bersama. Mari kita dalami bagaimana Tips Memilih Wedding Anniversary Ring yang tepat untuk moment spesial Anda.

cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette