Kasus HIV di Indonesia Naik Drastis, Begini Penjelasan Dokter
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Nurlayla Ratri
22 - Apr - 2024, 06:19
JATIMTIMES - Kasus HIV di Indonesia terus meningkat. Melansir data Kemenkes, setiap bulan ada sekitar 4 ribu kasus baru HIV. Dan penularan kasus HIV sebagian besar disebabkan melalui hubungan seksual.
Masih mengutip data Kemenkes berdasarkan data tahun 2023, sekitar 30 persen kasus HIV disumbang dari penularan suami ke istri. Dampaknya, kasus HIV baru pada kelompok ibu rumah tangga bertambah.
Baca Juga : Hanya Ada 4 di Dunia, Wisata Religi Kanak-Kanak Yesus di Batu Jadi Destinasi Pilihan Umat Katolik
Merespons fenomena peningkatan kasus HIV tersebut, Pegiat Media Sosial (Medsos) yang juga berprofesi sebagai dokter, dr Eva Sri Diana Chaniago menjelaakan bahwa tingginya kasus HIV terjadi karena ada program pemerintah. Di mana setiap penderita TBC diwajibkan untuk periksa tes HIV.
"Karena memang kasusnya semakin tinggi, ditambah lagi ada program pemerintah dimana setiap penderita TBC wajib diperiksa test HIV, jadi kasusnya terdeteksi lebih cepat," jelas Eva, melansir akun X pribadinya, Senin (22/4).
Lebih lanjut Eva menerangkan bahwa HIV telah menyebabkan sistem pertahanan tubuh pasien menjadi lemah. Sehingga tubuh tidak mampu lagi menghadapi virus dan kuman yang masuk.
"Pasien HIV yang tidak minum ARV (obat anti retroviral) rentan terkena penyakit, terutama TBC," jelasnya.
Sementara TBC, kata Eva, adalah penyakit menular di Indonesia yang masih menjadi juara dunia. Sebab kumannya mudah menyebar lewat percikan ludah.
"Penderita TBC yang batuk dan buang dahak sembarangan, setiap tetesnya mengandung jutaan kuman TBC," ungkapnya.
Eva pun mencontohkan beberapa kasus penularan HIV yang rentan terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Eva, ada seorang perempuan muda yang menderita HIV karena pernah bekerja sebagai cleaning service sebuah apartemen. Perempuan tersebut tak sengaja tertusuk jarum suntik bekas dipakai penderita HIV.
"Dia ingat dulu pernah tertusuk jarum suntik saat membersihkan kamar seorang di apartemen tersebut. Dia cerita memang sering menemukan jarum suntik yg berserakan setelah pakai, namun tidak tahu untuk apa. Kebetulan saat itu ada jarum suntik sudah pakai, dibiarkan tanpa tutup di antara kain yg berantakan, shg tidak terlihat dan mengenai tangannya," cerita Eva.
Baca Juga : Baca Selengkapnya