Dispendik Kabupaten Malang Wajibkan Siswa Kenakan Seragam Batik Garudeya
Reporter
Tubagus Achmad
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
21 - Apr - 2024, 12:49
JATIMTIMES - Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Malang mewajibkan seluruh siswa-siswi di tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Malang untuk mengenakan seragam batik bermotif Garudeya.
Kepala Dispendik Kabupaten Malang Suwadji menyampaikan, bahwa terdapat beberapa macam seragam yang dikenakan oleh para siswa-siswi SD maupun SMP di Kabupaten Malang.
Baca Juga : Segini Besaran UKT Maba UIN Malang Jalur SNBP dan SPAN-PTKIN
Di antaranya, untuk seragam nasional yang diberlakukan bagi siswa-siswi SD yakni atasan warna putih dan bawahan warna merah hati. Kemudian untuk siswa-siswi SMP atasan warna putih dan dan bawahan warna biru tua. Juga diterapkan seragam pramuka untuk siswa-siswi SD dan SMP.
Sedangkan untuk seragam batik, Dispendik Kabupaten Malang akan membuat kebijakan agar seluruh siswa-siswi di tingkat SD dan SMP dapat mengenakan seragam batik Garudeya.
Hal itu didasarkan dengan motif batik Garudeya sudah menjadi batik asli dan khas Kabupaten Malang. Di mana untuk batik Garudeya juga sudah memiliki Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) dan gambar Garudeya diambil dari relief Candi Kidal yang berada di Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang.
"Nah ini sedang kita upayakan agar semua sekolahan menggunakan batik lokal Malang yakni batik Garudeya. Motifnya Garudeya, kalau warnanya bebas. Bisa merah, biru, hitam, terserah," ujar Suwadji kepada JatimTIMES.com.
Mantan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Malang ini mengatakan, bahwa untuk seragam batik bermotif Garudeya nantinya masing-masing sekolah baik di tingkat SD maupun SMP akan melakukan pengadaan sendiri.
Suwadji menyebutkan, saat ini seragam batik bermotif Garudeya sedang dalam proses penjahitan. Nantinya, ditargetkan seragam batik bermotif Garudeya akan dikenakan pada tahun ajaran baru.
"Harapannya ya bisa dikenakan oleh seluruh siswa di SD maupun SMP se-Kabupaten Malang, sifatnya cenderung wajib. Kita berharap agar sekolah bisa menerapkan ini, demi melestarikan kebudayaan daerah," jelas Suwadji.
Baca Juga : Baca Selengkapnya