Kisah Nabi Yusya: Panglima Perang yang Mampu Menahan Terbenamnya Matahari
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Dede Nana
23 - Feb - 2024, 04:56
JATIMTIMES - Nabiyullah Yusya' merupakan seorang nabi yang juga jarang diketahui umat muslim. Setelah wafatnya Nabi Musa AS, nabi ini merupakan utusan Allah SWT yang berhasil membuka Tanah Suci untuk Bani Israil.
Allah SWT memberinya kelebihan kepada Nabi Yusya. Bahkan nabi Yusya dari kisahnya mampu menahan matahari terbenam. Kisah ini diceritakan Syeikh Umar Sulaiman Al-Asyqor (Guru Besar Universitas Islam Yordania) dalam kitabnya "Kisah-kisah Shahih Seputar Para Nabi dan Rasul".
Baca Juga : Daftar Negara Paling Religius di Dunia, Peringkat 5 Besar Bukan Indonesia
Dari salah satu hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Nabi Yusya diberikan wahyu oleh Allah SWT. Ia menggantikan Nabi Musa sebagai penerusnya di Bani Israil setelah wafatnya. Hal itu juga berkat kepemimpinannya setelah merebut tanah suci.
Dan satu ketika, ia kembali untuk menaklukkan sebuah kota. Ia kemudian mempersiapkan pasukan yang tangguh dan pilihan. Ada tiga kelompok pasukan yang tidak diizinkan ikut. Ini menjadi salah stau bagian dari strategi perangnya.
Kelompok pertama adalah orang yang telah berakad nikah tetapi belum menyentuh istrinya. Kedua, adalah orang yang sibuk membangun rumah dan belum menyelesaikan bangunannya. Dan Kelompok ketiga adalah orang yang membeli unta atau domba bunting sementara dia menantikan kelahirannya.
Apa yang dilakukan Yusya ini mirip yang dilakukan Thalut yang melarang pasukannya untuk minum dari sungai kecuali orang yang menciduk air dengan tangannya. Ini menjadi usaha membersihkan pasukan dari unsur-unsur pelemah yang menjadi titik kekalahan.
"Jika mereka berangkat bersama sama kamu, niscaya mereka tidak menambah kamu selain dari kerusakan belaka, dan tentu mereka akan bergegas-gegas maju ke muka di celah-celah barisanmu untuk mengadakan kekacauan di antaramu." (QS. At-Taubah: 47)
Pasukan Nabi Yusya berangkat ke kota yang ingin ditaklukannya. Ia berangkat pad waktu ashar. Hal ini menjadi salah satu taktiknya. Sebab, ketika berperang malam bari merupakan sebuah hal yang menyulitkan.
Ia bergegas tiba di medan pertempuran dan menargetkan untuk menghentikan perang sebelum matahari terbenam. Pantangan yang dihindari adalah berperang di hari Sabtu. Sebab haram hukumnya bagi Bani Israil...