JATIMTIMES - Nabiyullah Yusya' merupakan seorang nabi yang juga jarang diketahui umat muslim. Setelah wafatnya Nabi Musa AS, nabi ini merupakan utusan Allah SWT yang berhasil membuka Tanah Suci untuk Bani Israil.
Allah SWT memberinya kelebihan kepada Nabi Yusya. Bahkan nabi Yusya dari kisahnya mampu menahan matahari terbenam. Kisah ini diceritakan Syeikh Umar Sulaiman Al-Asyqor (Guru Besar Universitas Islam Yordania) dalam kitabnya "Kisah-kisah Shahih Seputar Para Nabi dan Rasul".
Baca Juga : Daftar Negara Paling Religius di Dunia, Peringkat 5 Besar Bukan Indonesia
Dari salah satu hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Nabi Yusya diberikan wahyu oleh Allah SWT. Ia menggantikan Nabi Musa sebagai penerusnya di Bani Israil setelah wafatnya. Hal itu juga berkat kepemimpinannya setelah merebut tanah suci.
Dan satu ketika, ia kembali untuk menaklukkan sebuah kota. Ia kemudian mempersiapkan pasukan yang tangguh dan pilihan. Ada tiga kelompok pasukan yang tidak diizinkan ikut. Ini menjadi salah stau bagian dari strategi perangnya.
Kelompok pertama adalah orang yang telah berakad nikah tetapi belum menyentuh istrinya. Kedua, adalah orang yang sibuk membangun rumah dan belum menyelesaikan bangunannya. Dan Kelompok ketiga adalah orang yang membeli unta atau domba bunting sementara dia menantikan kelahirannya.
Apa yang dilakukan Yusya ini mirip yang dilakukan Thalut yang melarang pasukannya untuk minum dari sungai kecuali orang yang menciduk air dengan tangannya. Ini menjadi usaha membersihkan pasukan dari unsur-unsur pelemah yang menjadi titik kekalahan.
"Jika mereka berangkat bersama sama kamu, niscaya mereka tidak menambah kamu selain dari kerusakan belaka, dan tentu mereka akan bergegas-gegas maju ke muka di celah-celah barisanmu untuk mengadakan kekacauan di antaramu." (QS. At-Taubah: 47)
Pasukan Nabi Yusya berangkat ke kota yang ingin ditaklukannya. Ia berangkat pad waktu ashar. Hal ini menjadi salah satu taktiknya. Sebab, ketika berperang malam bari merupakan sebuah hal yang menyulitkan.
Ia bergegas tiba di medan pertempuran dan menargetkan untuk menghentikan perang sebelum matahari terbenam. Pantangan yang dihindari adalah berperang di hari Sabtu. Sebab haram hukumnya bagi Bani Israil.
Untuk itu, Nabi Yusya' pun menghadap matahari dan berkata kepadanya, "Kamu diperintahkan, aku juga diperintahkan." Kemudian Yusya' berdoa kepada Allah Ta'ala. "Ya Allah, tahanlah ia untuk kami."
Baca Juga : 9 Amalan yang Dianjurkan Dibaca Saat Malam Nisfu Sya'ban
Allah SWT atas kemudian mengabulkan permintaan Nabi Yusya yang memohon untuk menunda dibenamkannya matahari. Allah SWT melambatkan rotasi bumi, matahari pun masih terus ada ketika perang terjadi. Sampai akhirnya ia memperoleh kemenangan.
Usia perang, harta rampasan pun terkumpul. Namun setelah itu, api turun dari langit dan membakar harta rampasan itu, kecuali tidak seorang pun dari pasukan yang menggelapkannya.
Karena itu, jika terdapat harta rampasan yang digelapkan, maka api tidak akan membakarnya. Ini berarti Allah tidak ridha kepada mereka. Nabi Yusya kemudian berkata, "Di antara kalian ada yang menggelapkan harta rampasan perang."
Kemudian, Nabi Yusya memerintahkan masing-masing kabilah satu orang untuk membaiatnya satu persatu. Maka tangannya menempel lengket di tangan orang yang berasal dari kabilah yang menggelapkan harta rampasan perang.
Setelah itu, tangannya lengket dengan tangan dua atau tiga orang, dan Yusya' berkata, "Penggelapannya ada pada kalian.". Kemudian benar adanya, mereka ada yang mengambilnya. Sebongkah emas besar dalam bentuk kepala sapi dan diletakkan di antara harta rampasan yang lain. Api kemudian turun dan membakarnya.