Bawaslu Kabupaten Malang Dalami Dugaan Politik Uang untuk Coblos Salah Satu Paslon Pilpres
Reporter
Ashaq Lupito
Editor
A Yahya
13 - Feb - 2024, 01:02
JATIMTIMES - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Malang membenarkan adanya dugaan money politics alias politik uang agar mencoblos salah satu Paslon dalam Pilpres 2024. Saat ini, dugaan politik uang yang sedang viral di media sosial tersebut masih terus didalami oleh Bawaslu.
"(Kejadian dugaan politik uang) di Gondanglegi, kejadiannya kemarin (Minggu, 11/2/2024) pagi sebenarnya. Tapi baru diketahui sore hari," ungkap Kordiv Pencegahan, Partisipasi Masyarakat (Parmas) dan Humas Bawaslu Kabupaten Malang Muhamad Hazairin, saat ditemui awak media, Senin (12/2/2024).
Baca Juga : Bupati Sanusi Pimpin Doa Pemilu Aman dan Lancar, Minta Masyarakat Tidak Mudah Diprovokasi
Mendapat laporan, Bawaslu Kabupaten Malang melalui Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) Gondanglegi kemudian melakukan pendalaman di lapangan. "Jadi intinya ada kegiatan yang bersangkutan itu membagikan uang untuk (memilih) salah satu pasangan calon (Pilpres)," jelas Hazairin.
Sebagaimana diberitakan, dugaan politik uang tersebut sempat viral di media sosial setelah diunggah oleh akun TikTok @nadyaalam98. Dalam unggahan yang dibagikan akun tersebut memperlihatkan uang pecahan Rp 50 ribu yang ditaruh di amplop.
Selain itu, juga terdapat centong nasi yang diduga bergambar wajah Ganjar dan bertuliskan Ganjar-Mahfud. Tampak juga dalam video tersebut mengunggah surat pemberitahuan pemungutan suara kepada pemilih.
Dalam video yang beredar di media sosial tersebut juga terdapat suara diduga warga dari Kabupaten Malang. Dalam pengakuannya, yang bersangkutan menyebut mendapatkan uang pecahan Rp 50 ribu.
Ketika dikonfirmasi, Hazairin membenarkan jika uang yang diduga dibagikan dalam politik uang tersebut masing-masing senilai Rp 50 ribu. Uang tersebut sebagian telah dibagikan melalui amplop.
Namun berdasarkan hasil pendalaman sementara oleh Bawaslu Kabupaten Malang, tidak ada gambar paslon Pilpres dalam amplop yang diduga dibagikan sebagai politik uang tersebut.
"(Uang yang dibagikan) Rp 50 ribu. Tapi tidak ada sama sekali gambar Paslon (Pilpres), dan sepertinya dibagikan tunai pakai di dalam amplop," tuturnya.
Jumlah uang yang diduga sebagian telah terdistribusi tersebut jika ditotal mencapai Rp 1 juta...