Jelang Debat Terakhir, TKN Ungkap Cara Prabowo-Gibran Capai Indonesia Emas
Reporter
Mutmainah J
Editor
Nurlayla Ratri
04 - Feb - 2024, 06:21
JATIMTIMES - Debat kelima atau debat terakhir Pilpres 2024 akan digelar malam ini. Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran mengungkap cara Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mencapai Indonesia Emas 2024 dari sisi SDM hingga sistem pendidikan.
"Target mencapai SDM yang kuat menuju Indonesia emas 2045 adalah prioritas Prabowo Gibran dalam menyusun program kerja, terutama pendidikan. Jendela kesempatan kita untuk membangun SDM hanya 8-10 tahun maksimal," kata Wakil Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko, dalam keterangannya, Minggu (4/1/2024).
Baca Juga : Pemkot Blitar Rencanakan Revitalisasi Pasar Ikan Hias, Salah Satu dari 10 Proyek Strategis 2024
Ia membeberkan sejumlah solusi yang akan ditempuh oleh Prabowo Gibran. Dia membaginya menjadi 3 solusi, yaitu solusi pra-sekolah, solusi pendidikan dasar dan menengah, dan solusi pendidikan tinggi.
Budiman menjelaskan, dalam solusi pra-sekolah Prabowo Gibran akan berinvestasi sejak anak Indonesia masih dalam kandungan. "Pemberian bantuan vitamin dan gizi kepada Ibu Hamil menjadi pilihan. Kita harus memastikan anak-anak Indonesia, memiliki potensi tumbuh kembang yang baik, stunting bisa diminimalisir. Baik secara fisik dan nalar, (anak) harus tumbuh maksimal," ucap Budiman.
"Selain itu kita juga harus membangun critical intelligence anak dari usia sebelum sekolah. Edugames harus dimulai dari usia PAUD. Anak-anak Indonesia harus dibiarkan bermain dan mulai mengembangkan nalar sebelum duduk di bangku pendidikan dasar," lanjutnya.
Selanjutnya, untuk solusi sekolah dasar dan pendidikan menengah, Budiman melihat perlunya memperbaiki skema sistem pendidikan Indonesia, terutama dalam standar kompetensi nasional.
“Indonesia perlu membuat standar kompetensi nasional sesuai dengan konsep kecerdasan inti atau core intelligence, yaitu kecerdasan memahami realita baik alam sekitar maupun sosial, kecerdasan berhitung, kecerdasan mengekspresikan ide baik lisan maupun tulisan dan kecerdasan penguasaan minimal dua bahasa. Ini akan mengurangi kebutuhan pelajaran wajib. Sehingga siswa bisa memiliki waktu luang untuk belajar hal lain di luar kecerdasan inti," jelasnya.
Tak hanya itu saja, Budiman mengatakan negara juga harus tangan dalam memberikan anggaran Edupay.
Baca Juga : Baca Selengkapnya