Santri Bicara Demokrasi, Ajak Kembali ke Dawuh Kiai
Reporter
Ahmad Istihar
Editor
A Yahya
21 - Jan - 2024, 02:52
JATIMTIMES - Puluhan kiai, gus, serta pengasuh pondok pesantren mengikuti diskusi umum bertema “Santri Berbicara Demokrasi” di Pondok Pesantren Nahdlotut Tholibin Al Islamiyyin (NTI), Desa Kebonharjo, Kecamatan Jatirogo, Tuban, Sabtu (20/01/2024).
Kegiatan juga diikuti perwakilan pengasuh pondok pesantren dari luar kota, serta ratusan santri serta alumni ponpes setempat.
Baca Juga : Caleg Golkar Ahmad Irawan Ingatkan Pemilih Kenali Jenis Surat Suara
Diskusi ini menghadirkan Narasumber Dr. RM. Armaya Mangkunegara, SH., MH., Dosen Fakultas Hukum / Wakil Rektor I Universitas Sunan Bonang, menyampaikan materi berupa kedudukan hukum Putusan MK No. 90/2023 dan Netralitas Aparat Hukum dalam Menjaga Prinsip Demokrasi.
Narasumber kedua, KH. Abdullah Muiz, Lc., Pengasuh PP Nahdlotut Tholibin Al Islamiyyin Kabupaten Tuban, menyampaikan materi “Memilih Kriteria Pemimpin Sesuai Kaidah Islam Di Era Demokrasi”.
Sedangkan Narasumber ketiga yakni, KH. Abdul Wahab Yahya atau akrab disapa Gus Wahab, Pengasuh PP Al-Muhajirin 2 Bahrul Ulum Tambakberas Jombang, menyampaikan materi “Menyikapi Arah Dukungan Ponpes Jelang Pilpres 2024”.
Para santri maupun alumni yang hadir terlihat sangat antusias sepanjang kegiatan. Bahkan, komunikasi dua arah terjadi antara narasumber dan peserta ketika memasuki sesi tanya jawab.
RM. Armaya Mangkunegara atau kerap disapa Gus Maya mengungkapkan, kegiatan ini merupakan edukasi yang bagus, khususnya bagi kalangan santri. Ia berharap kegiatan seperti ini supaya digalakkan, bukan hanya di momen tertentu saja, melainkan berkelanjutan.
“Sehingga memberikan edukasi ke masyarakat terkait demokrasi yang baik dan benar. Paling tidak dengan kegiatan seperti ini masyarakat bisa tahu bahwa demokrasi esensinya bukan hanya hajatnya elite tertentu saja, melainkan juga hajatnya rakyat,” jelasnya.
Gus Maya menegaskan, rakyat juga harus ikut bertanggung jawab, karena rakyat juga mempunyai hak untuk menyampaikan dan menyuarakan. Ia berpendapat jika peran rakyat itu menjadi tumpuan sangat sentral.
“Siapapun kontestannya saya berharap demokrasi ini dijaga dengan baik, jangan sampai dinodai dengan cara-cara yang tidak baik,” tegasnya.
Gus Muiz, sapaan akrab KH. Abdullah Muiz menyampaikan, tujuan dari acara ini meliputi tiga hal...