Jaringan Gawagis Nusantara Mataraman dan Relawan Kopra Konsolidasi Dukung Prabowo-Gibran
Reporter
Muhammad Nasir
Editor
Yunan Helmy
20 - Jan - 2024, 03:25
JATIMTIMES - Semakin mendekati pilpres, gelombang dukungan untuk capres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka terus mengalir.
Di Madiun, selepas magrib ribuan simpatisan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo-Gibran di halaman Ponpes Karang Kadempel, Kelurahan/Kecamatan Jiwan, Madiun.
Selanjutnya pukul 21.00 WIB bergeser ke selatan lebih tepatnya di Ponpes Babussalam Mekar Agung Pucanganom Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun Jaringan Gawagis Nusantara dan relawan Konco Prabowo (Kopra) menggelar acara liwetan dan konsolidasi dukung capres- cawapres 02 .
Gus Heri selaku penasihat Jaringan Gawagis Nusantara menyampaikan pentingnya memahami mengapa harus memilih dan memenangkan capres-cawapres 02. Menurut dia, sosok Prabowo adalah yang paling tepat dan sesuai program yang telah dicanangkan Presiden Joko widodo. Utamanya perihal pemberdayaan pesantren dengan dana abadi pesantren sehingga keberlangsungan pesantren tetap terjaga.
"Benteng generasi penerus bangsa ini perlu dilandasi pemahaman agama yang kokoh dan satu satunya tempat yang tepat adalah pesantren," ujar Gus Heri.
Dia menambahkan bahwa para Gawagis perlu mengingat kembali peran santri sejak sebelum merdeka hingga sesudahnya. Dari situ, hanya capres-cawapres 02 yang berkomitmen tinggi melanjutkan program tersebut.
Sementara, H Edy selaku penggagas relawan Kopra atau Konco Prabowo menguraikan sosok Prabowo yang sejak era Orde Baru sangat dekat dengan para ulama. Juga sifat kenegarawanannya serta kecintaan krpada tanah air Indonesia.
Ia mengisahkan di saat Gus Dur dilengserkan dan kemudian sakit, saat itu Prabowo dengan jet pribadinya mengobatkan ke Amerika dan Eropa plus biayanya tanpa diketahui publik. " Sosok Prabowo yang sepi ing pamrih rame ing gawe" tutur Edy.
Dia juga mencontohkan saat menjabat menteri pertahanan, dana Kementerian Pertahanan per tahun mencapai Rp 120 triliun yang 1 persennya adalah hak menteri atau kisaran Rp 1,2 triliun. Tetapi, jatah itu tidak diambil. Bahkan staf kementerian pun digaji dari dana pribadi.
"Itu sebagian contoh dari kepribadian Prabowo karena kecintaannya kepada negeri,dan harapannya untuk memakmurkan bangsa" pungkas Edy...