Polresta Malang Kota Ultimatum Petinggi BEM Jatim dan Malang Raya
Reporter
Hendra Saputra
Editor
Yunan Helmy
18 - Jan - 2024, 11:37
JATIMTIMES - Polresta Malang Kota memberikan teguran keras atau ultimatum kepada tiga petinggi badan eksekutif mahasiswa (BEM). Hal itu buntut aksi demo yang dilakukan di depan Mapolresta Malang Kota beberapa waktu lalu.
Ketiga petinggi BEM yang diultimatum itu adalah Nurkhan Faiz AM selaku koordinator BEM Nusantara Jawa Timur, Abi Naga selaku koordinator BEM Malang Raya, dan Mahmud yang juga dari BEM Malang Raya.
Baca Juga : Buntut Keributan di Kafe Loteng Malang, Polisi Tetapkan Tiga Tersangka
Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto secara tegas mengatakan ketiga orang tersebut telah dua kali melakukan aksi demo dan menyampaikan informasi yang disebut menyesatkan opini publik. Yang pertama demo dilakukan pada Jumat (12/1/2024) dan Selasa (16/1/2024) di depan Polresta Malang Kota.
“Untuk diluruskan kepada masyarakat Kota Malang terkait fakta peristiwa sebenarnya. Sehingga, tidak ada fitnah dan pencemaran nama baik perorangan dan institusi Polri,” ujar Budi Hermanto, Kamis (18/1/2024).
Polisi yang akrab disapa Buher ini juga meminta ketiganya meminta maaf kepada masyarakat Kota Malang. Termasuk, kepada organisasi kemahasiswaan yang telah dicatut namanya.
“Mereka bertiga meminta maaf kepada masyarakat Kota Malang atas kegaduhan yang dibuat serta meminta maaf kepada organisasi kemahasiswaan yang mereka bawa. Karena selama ini, organisasi kemahasiswaan sudah baik dan benar dalam menyuarakan suara rakyat dan persoalan yang jelas tanpa ada kepentingan pribadi,” ucap Buher.
Buher menegaskan batas waktu ultimatum tersebut adalah 1 x 24 jam. Apabila ketiganya tidak memberikan klarifikasi dan meminta maaf, maka pihaknya akan melanjutkan ke jalur hukum.
“Kami memberikan waktu 1 x 24 jam kepada 3 orang tersebut, untuk memenuhi permintaan kami melalui media online, media sosial dan sebagainya. Jika tidak dilakukan, maka Polresta Malang Kota akan menempuh jalur hukum,” tandas Buher.
Seperti diketahui sebelumnya, sejumlah mahasiswa menggelar aksi demonstrasi di depan Polresta Malang Kota. Dalam demo tersebut, mereka menuding adanya kriminalisasi atas kasus yang menimpa HAD (18), mahasiswa Universitas Brawijaya.
Baca Juga : Baca Selengkapnya