Bos Perusahaan Turun Tangan usai Karyawannya Bawa Kabur Alat Camping saat Rayakan Tahun Baru di Pantai Ngliyep
Reporter
Ashaq Lupito
Editor
Yunan Helmy
05 - Jan - 2024, 09:10
JATIMTIMES - Rombongan wisatawan yang kabur usai merayakan malam Tahun Baru 2024 di Pantai Ngliyep Malang akhirnya bersedia bertanggung jawab. Peralatan camping yang sempat dibawa kabur akhirnya dikembalikan. Selain itu, pelunasan paket camping yang sempat tidak terbayarkan akhirnya dilunasi oleh rombongan wisatawan tersebut.
Sejatinya, para rombongan wisatawan tersebut sempat kucing-kucingan dengan pihak Perumda Jasa Yasa selaku pengelola wisata Pantai Ngliyep. Bahkan para rombongan wisatawan tersebut sempat tak memberi tanggapan meski pihak Perumda Jasa Yasa telah mengonfirmasi berkali-kali.
Baca Juga : Viral, Curhatan Pengendara Pajero Diseruduk PO Haryanto yang Minta Keadilan
Upaya pelarian para rombongan wisatawan tersebut akhirnya menemui jalan buntu setelah Perumda Jasa Yasa berhasil menelusuri identitas tiga dari total tujuh rombongan wisatawan. Semula, mereka sempat ogah-ogahan mempertanggungjawabkan perbuatannya meski kasusnya telah viral dan diancam akan dilaporkan kepada pihak kepolisian.
Hingga akhirnya, satu dari rombongan wisatawan yang mengaku berasal dari Surabaya tersebut bersedia bertanggung jawab setelah dilaporkan ke tempat dia bekerja. Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Unit Pantai Ngliyep Perumda Jasa Yasa Wijang Erlangga saat dikonfirmasi Jumat (5/1/2024).
Sosok yang karib disapa Wijang ini menjelaskan kronologi lengkap yang membuat rombongan wisatawan yang sempat kabur tersebut mati kutu sebelum akhirnya bersedia bertanggung jawab. Wijang menyebut, sehari setelah para wisatawan tersebut kabur, pengelola Pantai Ngliyep menggelar rapat internal, Selasa (2/1/2024).
"Pada saat itu kami berhasil melacak identitas pelaku yang memesan paket camping usai kabur dari Pantai Ngliyep. Kami melacaknya menggunakan aplikasi khusus," ujar Wijang.
Setelah mendapat identitas pelaku, pihak Perumda Jasa Yasa kemudian menelusuri media sosial pelaku. Hal itu dilakukan lantaran pelaku tidak kooperatif saat dihubungi melalui telepon maupun chat WhatsApp (WA).
"Kami berhasil menemukan akun Instagram dan Facebook pelaku. Instagram-nya di-privat. Sedangkan Facebook-nya ada banyak, sekitar tiga akun," terang Wijang.
Penelusuran kemudian berlanjut pada pertemanan pelaku di Facebook. Ketika itulah, Perumda Jasa Yasa mendapati dua anggota rombongan wisatawan yang ikut kabur usai merayakan tahun baru 2024 di Pantai Ngliyep.
"Kami cari satu per satu temannya (di Facebook)...