Wisuda Periode 72 Unisma Digelar 6 Januari, Ini 3 Wisudawan Terbaiknya
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Dede Nana
04 - Jan - 2024, 11:38
JATIMTIMES - Universitas Islam Malang (Unisma) akan melaksanakan wisuda Periode 72 pada Sabtu (6/1/2024) mendatang. 614 wisudawan bakal dikukuhkan dan resmi menyandang gelar sarjana. Dari total wisudawan, terdapat tiga mahasiswa terbaik dari masing-masing jenjang.
Dari jenjang Sarjana ada mahasiswa dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), yakni M Indra Riamizad Raicudu dari Prodi Pendidikan Matematika. Ia menjadi lulusa terbaik dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 3,97 dengan masa studi 8,33 semester.
Baca Juga : Selama Libur Nataru, 1,8 Juta Kendaraan Masuk Kota Batu, 131 Ribu Lakukan Pelanggaran
Dalam tugas akhirnya, ia membawa judul skripsi "Penerapan Problem Based Learning Berbasis Outdoor Learning Pada Materi Dimensi Tiga Untuk Meningkatkan Penalaran dari Koneksi Matematis pada Siswa kelas 8 di MTs Al Hidayah Karangploso Kabupaten Malang".
Topik yang dipilih tentunya dalam upaya menepis anggapan bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit dipelajari. "Makanya saya berusaha untuk bagaimana pelajaran Matematika ini menjadi pelajaran yang sama dengan pelajaran lainnya. Menjadi pelajaran yang menyenangkan seperti pelajaran olahraga," katanya.
Studi yang menjurus untuk menjadi seorang guru, tak terlepas dari keinginan orangtuanya agar ia menjadi seorang guru. "Awalnya saya ingin masuk ke Pendidikan Dokter lewat SNMPTN sampai jalur mandiri, tapi ditolak semua. Akhirnya saya menengok pilihan kedua saya. Memang orang tua inginnya guru," ungkap mahasiswa yang juga merupakan santri pondok ini.
Kemudian mahasiswa terbaik dari jenjang Sarjana lainnya adalah Dwi Rositasari dari Fakultas Agama Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI). Dwi lulus Dengan Pijian dan IPK 3,96. Judul skripsi yang diusungnya, yakni "Penerapan Model Pembelajaran VAK (Visualization Auditory Kinesthetic) Berbasis Media Audio Visual Pada Mapel Pendidikan Agama Islam di SMK Budi Mulia Pakisaji, Kabupaten Malang".
Tak dipungkiri masih ada para guru yang mengunakan model pembelajaran konvensional atau hanya dengan memberikan penjelasan dan para siswa diinstruksikan mencari bahan di internet. Tentunya penggunaan metode tersebut tidak terlalu berdampak signifikan terhadap perkembangan siswa. Sebaliknya, dengan penerapan inovasi berbasis digital tentu akan lebih berdampak positif pada peningkatan akademik siswa...