JATIMTIMES - Harakah Al-Muqawwamah Al-Islamiyah, disingkat HAMAS, merupakan organisasi gerakan perlawanan Palestina yang memiliki akar sejarah yang kuat. Awalnya, sebagai bagian dari gerakan politik dan sosial, HAMAS berkembang menjadi kekuatan militan utama melalui pasukannya yang terkenal dengan sebutan Brigade Izzuddin Al-Qassam. Siapakah tokoh di balik nama Al-Qassam tersebut?
Syaikh Ahmad Yassin, pendiri HAMAS, awalnya memperjuangkan hak-hak warga Palestina secara diplomasi. Namun setelah itu, gerakan sosial dan politiknya bertransformasi menjadi Hamas pada tahun 1987, dengan ideologi Islam “ahlussunnah wal jama'ah” yang sangat taat. Aksi pertamanya, Intifadhah, berhasil membuat Israel ketar-ketir.
Pada tahun 2004, Hamas mengikuti pemilu dan memenangkan secara mutlak. Tokoh Hamas, Ismail Haniya, menjadi Perdana Menteri. Meskipun berhasil, pada tahun 2007, Hamas dihadapi oposisi yang mengakibatkan bubarnya kabinet dan pergantian Perdana Menteri.
Hamas tetap menjadi partai penguasa di parlemen hingga hari ini dan memimpin Perang Thuufanul Aqsha. Sebagai organisasi yang memiliki sayap militer, Hamas telah memainkan peran sentral dalam konflik di wilayah tersebut.
Brigade Izzuddin Al-Qassam sendiri adalah sayap militer Hamas. Para anggota Brigade ini adalah orang-orang pilihan, kebanyakan para hafidz (penghafal al-Qur’an) dan orang-orang terdidik yang direkrut dari para pemuda masjid yang bertebaran di Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Dibalik pemilihan nama Brigade Izzudin al-Qassam, siapakah sebenarnya tokoh tersebut?
Izzuddin Al-Qassam adalah nama pejuang hebat yang melawan Inggris di Palestina sebelum adanya Israel tahun 30-an. Lahir di daerah Jabalah, pada 1300 H/1883 M di sebuah perkampungan yang memiliki sejarah heroik, terletak di sebelah utara Suriah. Sang ibu bernama Halimah al-Qishab bermarga Nur Allah, sedang sang ayah adalah seorang pandai besi yang sangat agamis.
Izzuddin dibesarkan di tengah keluarga yang terpandang dan kental dengan ilmu agama, bahkan ia adalah pembaca buku yang akut. Sang kakek adalah perantau dari Iraq dan pimpinan tarekat al-Qadiriyah di daerahnya, hingga kemudian diwariskan kepada anaknya...