MPM Honda Jatim Tambah Tempat Uji Kompetensi di SMKN 1 Geger Madiun  

JATIMTIMES - PT. Mitra Pinasthika Mulia (MPM Honda Jatim) distributor sepeda motor Honda   resmikan Tempat Uji Kompetensi Kurikulum Teknik Sepeda Motor Honda di SMKN 1 Geger Madiun.  Kegiatan ini merupakan upaya MPM Honda Jatim berkontribusi aktif mendukung peningkatan kompetensi generasi muda di bidang otomotif pada pekan lalu bersama dengan PT Astra Honda Motor (AHM) melalui program SHEP (Satu HATI Education Program). 

“Dengan diresmikannya TUK SMKN 1 Geger Madiun ini menambah daftar sekolah SMK binaan MPM Honda jatim di wilayah Jatim yang telah lolos menjadi tempat uji kompetensi. Dengan Semangat Sinergi Bagi Negeri, harapannya dengan diresmikannya tempat uji kompetesi ini semakin banyak kesempatan untuk guru dan anak didik menjadi SDM yang berkualitas dan bisa memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI),” kata Rita Djohar , HR & GA Division Head MPM Honda Jatim.

Baca Juga : Model Terbaru Honda Scoopy Jadi Favorit Pengunjung IMOS+ 2023 

Pada kesempatan kali ini juga diserahkan alat peraga berupa 1 (satu) unit Honda Sonic yang diterima langsung oleh Kepala Sekolah SMKN 1 Geger , Drs. Thaha Bauzir, M.Pd.

Saat ini MPM Honda Jatim telah memiliki SMK binaan sebanyak 99 SMK yang tersebar di wilayah kerja MPM Honda Jatim, dan 12 sekolah yang sudah berstatus TUK yang berfungsi sebagai tempat pelaksanaan uji kompetensi untuk siswa SMK TBSM Honda yaitu  SMK PGRI 2 Ponorogo, SMK Turen Kab Malang, SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen Kab Malang, SMK Muhammadiyah 2 Genteng Kab Banyuwangi  SMKN 1 Baureno Bojonegoro, SMK Islam Krembungan, SMKN 1 Mojokerto, SMK Al Huda Kediri, SMKN 1 Mejayan, SMKN 1 Bendo Magetan , SMK 12 Malang dan SMKN 1 Geger Madiun.  

Baca Juga : Meriahnya Final Battle Honda Modif Contest 2023 di Malang, Hadirkan Karya Terbaik dan Inspiratif 

Dalam mendukung kemajuan dunia vokasi di Tanah Air, AHM bersinergi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam menerapkan kurikulum TBSM Astra Honda sebagai bagian sistem pembelajaran dengan standar kompetensi yang dituntut oleh dunia kerja. Hal ini dilakukan melalui penyusunan bahan ajar, pelatihan dan sertifikasi guru, praktik kerja di industri, uji kompetensi siswa, teaching factory (TEFA), dan laboratorium praktik standar industri...

Baca Selengkapnya