Kisah Tobatnya Seorang Pemabuk Usai Mengalami Mimpi
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
A Yahya
15 - Oct - 2023, 04:19
JATIMTIMES - Dalam Buku Kisah-kisah Tidak Sahih di Meja Penceramah oleh Dzulkhairi Md Noor, dikisahkan sosok bernama Malik bin Dinar dan memiliki nama lengkap Abu Yahya al Basri Malik bin Dinar.
Sosoknya merupakan merupakan ulama yang memiliki watak yang tinggi dalam dunia keilmuan Islam. Malik bin Dinar bahkan sempat hidup bersama dengan beberapa sahabat nabi dan berguru dengan Tabi'in yang alim.
Baca Juga : Bangun Masa Depan Melalui Program Pendidikan Guru Penggerak
Namun sebelum menjadi alim, sosoknya merupakan pemabuk yang sangat menyukai khamr. Padahal kala itu, sosoknya juga dikenal sebagai polisi pada masa itu. Seiring berjalannya waktu ia pun mulai bertobat dan berubah menjadi lebih baik.
Dan satu waktu, ia pergi ke sebuah tempat dan kemudian membeli sebuah budak perempuan. Ia pun menikahi budak tersebut, sampai akhirnya dikaruniai seorang putri.
Putrinya yang kian bertumbuh dan dapat merangkak. Dan setiap kali, Malik meletakkan khamr dihadapannya, putrinya tersebut datang dengan merangkak dan menjauhkan khmar tersebut darinya. Bahkan, juga menyingkirkannya dengan cara menumpahkan.
Namun, takdir Allah SWT memutuskan, putri Malik bin Dinas meninggal dunia menginjak usia dua tahun.
Pada malam Nisfu Sya'ban, Malik bin Dinas tengah mabuk dan sampai lupa akan kewajibannya. Ketika itu, dalam tidurnya ia mengalami mimpi yang begitu mengerikan. Dari mikpi itulah, menjadi awal sosoknya bertobat.
Dalam gambaran mimpinya, terjadi kiamat. Disitu, ia menyaksikan sangkakala ditiup dan banyak orang dibandingkan dair kubur. Ditengah lautan manusia, ia pun berlari dan dikejar oleh seekor ular biru kehitaman dengan mulut yang terbuka.
Ditengah pelariannya, Malik bin Dinar melihat sosok syaikh yang wangi dan berpakaian bersih. Ia lantas meminta perlindungan kepadanya. Syaikh tersebut kemudian berkata, "Aku lemah dan dia (ular) lebih kuat dariku. Aku tidak dapat melawannya. Pergilah cepat, mungkin Allah akan menganugerahimu sesuatu yang akan menyelamatkanmu darinya."
Malok kemudian masih terus berlari, sampai kemudian ia tiba disebuah tepian tebing. Dan yang membuatnya kaget, dibalik tebing tersebut merupakan neraka yang siap menelan para pendosa.
Malik pun terus berlari, hingga kemudian sampai pada sebuah gunung perak dengan kubah berlapis permata di atasnya...