Pupuk Kaltim Gelar Sharing Session, Bahas Keselamatan Kerja dan Peningkatan Produksi Migas
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
13 - Oct - 2023, 09:46
JATIMTIMES—PT Pupuk Kaltim (PKT) melakukan sharing dalam Annual Meeting & EXPO Badan Kejuruan Kimia Persatuan Insinyur Indonesia 2023 soal keselamatan dan kesehatan kerja.
VP K3 PKT David R. Manik sebagai pemateri, menjelaskan bahwa sebagai perusahaan yang bergerak di industri pupuk dan petrokimia, PKT harus selalu waspada terhadap insiden industri di lokasi pabrik. Kondisi semacam ini, jika terjadi, tentu berpotensi menimbulkan biaya baik langsung maupun tidak langsung.
Baca Juga : Tingkatkan Partisipasi Pemilih, KPU RI Beri Sosialisasi ke Santri di Jombang
“Karena itu, agar proses bisnis tetap berjalan optimal, PKT berkomitmen menjalankan mitigasi risiko keselamatan kerja dengan tetap mengedepankan zero fatality,” ujarnya.
VP K3 PKT David R. Manik saat menjadi natasumber Annual Meeting & EXPO Badan Kejuruan Kimia Persatuan Insinyur Indonesia 2023. (Foto: istimewa)
Wakil Dirut Pupuk Indonesia Nugroho Christijanto mengatakan di industri pupuk, PI telah memitigasi risiko keselamatan kerja yang dapat terjadi. Yakni dengan cara selalu mengedepankan dan menjaga zero fatality, artinya kemungkinan terjadinya korban meninggal dunia.
“Kedua, bagaimana PI mengedepankan penerapan helat safet dan Health Safety Security and Environment (HSSE), dan ketiga PI bisa meraih pemenuhan atau kepatuhan terhadap tata kelola linkungan dan aturan regulasi yang ada,” katanya.
Lebih lanjut Nugroho menjelaskan, dalam pengoperasian industri pupuk terdapat sejumlah risiko yang dapat terjadi. Di antaranya seperti risiko gas beracun yang bisa terjadi akibat reaksi batuan fosfat dengan asam sulfat. Serta pada pengoperasian asam sulfat juga ada potensi lolosnya gas SO2 yang sangat beracun.
“Risiko berikutnya ada explosive dari amoniak yang berpotensi meledak, dan ada risiko kebakaran hingga emisi gas buang yang dapat mencemari lingkungan,” terangnya.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan di era dengan tantangan produksi migas, diperlukan sinergi dari berbagai instansi dan para ahli...