Hadiri Kuliah Kebangsaan FISIP UI, Ganjar Bicara soal Pemimpin Bukan Malaikat
Reporter
Mutmainah J
Editor
Yunan Helmy
18 - Sep - 2023, 07:43
JATIMTIMES - Bakal capres PDIP Ganjar Pranowo menjadi pembicara dalam kuliah kebangsaan FISIP UI pada Senin (18/9/2023).
Dalam momen itu, Ganjar mengatakan pemimpin harus memberikan optimisme dan menyajikan fakta. Ganjar menyebut pemimpin bukan malaikat yang bisa menyelesaikan semua permasalahan dengan sempurna.
Baca Juga : Heboh Pernyataan Gus Yusuf Soal Anies Baswedan Mondok 3 Tahun di Pabelan, Fuad Afif: Hanya Pesantren Kilat
"Saya mau bercerita saja, pemimpin harus memberikan optimisme, data dan fakta boleh disajikan, dan pemimpin bukan malaikat yang bisa menyelesaikan dengan seluruh kesempurnaan. Tidak ada itu," kata Ganjar dalam pidatonya di kuliah kebangsaan FISIP UI dengan tema 'Hendak ke Mana Indonesia Kita? Gagasan, Pengalaman dan Rancangan Para Pemimpin Masa Depan' di FISIP UI, Depok, Senin (18/9/2023).
Selanjutnya, Ganjar mengatakan sejatinya Indonesia tidak terlalu buruk rekam jejaknya. Meskipun, masalah korupsi dan pelayanan publik yang buruk di Indonesia masih tetap saja ada.
"Hari ini mungkin saya sampaikan bahwa Indonesia tidak terlalu buruk track record-nya sudah jelas. Bahwa ada problem tadi, korupsi iya, ada problem layanan publik yang buruk, nanti kita diskusikan dan saya akan mendengar dan berbagi cerita, karena di dalam tema itu diceritakan dituliskan kepada saya bahwa apa mimpi ke depan dan pengalaman yang bisa dibagi, saya akan ceritakan," kata Ganjar.
Selanjutnya ia bercerita menteri-menteri Perhimpunan Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) pernah menggelar pertemuan di Semarang. Ganjar merasa beruntung bisa berbincang dengan para menteri, termasuk menteri ekonomi di ASEAN.
"Ketika kemudian ASEAN bisa jadi pusat global value change, sebenarnya pertemuan kemarin menteri-menteri ASEAN didahului dengan pertemuan menteri ekonomi yang kebetulan dilaksanakan di Semarang. Saya beruntung bisa berbincang dengan mereka," katanya.
Ganjar mengatakan saat ini butuh gebrakan yang lebih keras di ASEAN. Indonesia, kata Ganjar, memiliki peran penting di ASEAN bahkan di G20.
"Tapi berbicara di ASEAN rasa-rasanya butuh tendangan yang lebih keras. Organisasi ini bisa nggak ya memberikan nilai tambah bagi kawasan. Ketika India tidak lagi mengekspor berasnya, Vietnam dan Thailand jadi produsen yang cukup tinggi. Indonesia pun demikian cukup tinggi tapi masih kurang, maka apa sebenarnya yang bisa kita lakukan untuk saling berkontribusi," kata Ganjar...