Wantimpres RI Kunker: Tuban Siap Jadi Lokasi Pilot Project Lahan Jagung dan Kedelai
Reporter
Ahmad Istihar
Editor
Nurlayla Ratri
06 - Sep - 2023, 01:31
JATIMTIMES - Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky menerima kunjungan kerja anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) RI, Soekarwo pada Selasa (05/09/2023).
Pakde Karwo sapaan Soekarwo beserta rombongan diterima di rumah dinas bupati kompleks Pendapa Kridha Manunggal. Dalam kesempatan itu, Watimpres berdiskusi perihal optimalisasi lahan pertanian jagung dan kedelai di Tuban. Hadir pula jajaran Forkopimda, pimpinan OPD terkait, KTNA, dan perwakilan Asosiasi Petani di Kabupaten Tuban.
Baca Juga : Kebakaran Gunung Arjuno, Seluruh Pendakian dan Wisata Tahura Raden Soerjo Ditutup
Soekarwo mengungkapkan kunjungan kerja di Kabupaten Tuban sebagai langkah dalam mewujudkan program ketahanan pangan nasional. Saat ini kebutuhan pangan berupa padi, jagung, maupun gandum masih cukup tinggi. Di samping itu, ancaman perubahan iklim global menyebabkan permasalahan ketersediaan pangan harus diantisipasi semua pihak.
Berdasarkan data Kementerian Pertanian tahun 2021, Jawa Timur merupakan penghasil jagung terbesar di Indonesia. Produksi jagung di Jawa Timur menghasilkan 5,37 juta ton jagung dengan luas lahan mencapai 1,19 juta hektar.
Kabupaten Tuban merupakan produsen jagung terbesar di Provinsi Jawa Timur yang hampir tak terkalahkan dengan daerah lainnya bahkan menjadi pasokan jagung nasional.
“Kabupaten Tuban memiliki potensi jagung dan kedelai yang harus dimaksimalkan,” ungkapnya.
Mengingat kebutuhan jagung dan kedelai nasional masih tinggi. Kondisi ini harus mampu ditangkap Pemkab Tuban.
Pakde Karwo memberikan apresiasi kepada Pemkab dan masyarakat Tuban yang terus mengoptimalkan potensi pertanian dengan menggunakan pupuk organik. Penggunaan pupuk organik akan mampu meningkatkan produksi pertanian dan menjaga keberlanjutan lahan tanam.
Mantan Gubernur Jawa Timur ini menambahkan pemerintah harus hadir menjawab kebutuhan masyarakat. Ketahanan pangan menjadi kebutuhan primer yang mutlak harus diwujudkan. Potensi pangan harus digenjot mulai dari hulu hingga hilirnya. Perencanaan program harus disusun secara berkesinambungan dengan melibatkan tiap elemen.
Baca Juga : Baca Selengkapnya