Pulihkan Ekonomi Pedagang eks Malang Plaza, Wali Kota Malang Resmikan WTC

JATIMTIMES - Sebanyak 90 pedagang yang dulunya berjualan di Malang Plaza akhirnya telah resmi direlokasi untuk berjualan di wilayah Mal Sarinah. Hal tersebut secara resmi ditandai dengan dilaunchingnya kawasan tersebut sebagai World Trade Celuller (WTC) oleh Wali Kota Malang Sutiaji, pada Jumat (11/8/2023). 

Pedagang tersebut sebelumnya berjualan di Malang Plaza, hingga akhirnya nasibnya sempat terkatung-katung sejak Malang Plaza kebakaran. Sebab kios yang digunakan para pedagang ini berjualan nyaris ludes dilahap si jago merah. 

Baca Juga : Wali Kota Madiun Ajak Masyarakat Tingkatkan Kepedulian pada Kebersihan

Sutiaji mengatakan, dalam prosesnya hingga diresmikannya WTC, ada banyak pihak yang dilibatkan. Terutama manajemen Mal Sarinah, manajemen Malang Plaza, dan para korban yang terdampak peristiwa tersebut. 

“Tiga komponen ini komunikasi terus bahu-membahu sehingga ditemukan solusi. Solusinya seperti hari ini sudah dibuka, mudah-mudahan pelan dan pasti semakin baik dari segi tempatnya yang sudah bagus, terus strateginya juga bagus,” ujar Sutiaji.

Bukan hanya sekadar mencari tempat berjualan yang baru, namun Sutiaji juga memastikan bahwa lokasi yang ditempati saat ini adalah titik yang strategis dan dinilai ramai pengunjung. Apalagi lokasinya yang berdekatan dengan kawasan Kayutangan Heritage, Jl. Basuki Rahmat, Kota Malang. 

“Karena sekarang kan Kayutangan Heritage ini lagi booming, jadi semakin bagus dan mudah-mudahan ini akan membawa saudara-saudara kita yang terpuruk karena terdampak peristiwa itu mudah-mudahan bisa bangkit kembali,” jelas Sutiaji. 

Dirinya pun juga siap memfasilitasi jika ada pedagang yang mengeluhkan tentang permodalan. Dimana dalam hal ini, ia akan berusaha memfasilitasi dengan menggandeng pihak Perbankan yang ada di Kota Malang. 

“Kalau mengeluh ya tentu kami siap membantu dengan mengalirkan kepada perbankan. Dan  mudah-mudahan ini menguatkan komunikasi dari perbankan kepada saudara-saudara kita yang lagi membutuhkan pembiayaan,” terang Sutiaji. 

Baca Juga : Baca Selengkapnya