Menolak Lupa, Dua Seniman di Malang Aksi Teatrikal Soal Kanjuruhan
Reporter
Riski Wijaya
Editor
Dede Nana
10 - Aug - 2023, 10:33
JATIMTIMES - Dua orang seniman dari Malang Performance Art Community melakukan aksi teatrikal di depan Balai Kota Malang, Kamis (10/8/2023) siang. Aksi tersebut sebagai bentuk kritik atas kelanjutan proses hukum Tragedi Kanjuruhan yang mengecewakan sebagian masyarakat.
Aksi teatrikal dilakukan dengan memeragakan korban saat Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022. Kemudian seorang seniman lainnya, membuat sebuah gambar tempat kejadian perkara (TKP), sesuai dengan pola posisi korban.
Baca Juga : Calon Suami Lucinta Luna Ngamuk di Podcast Deddy Corbuzier, Tak Tahu Soal Sosok Asli Calon Istrinya
"Sebenarnya aksi ini untuk merawat ingatan. Jadi lebih kepada tentang 135 korban Tragedi Kanjuruhan. Karena kabarnya kan akan ada semacam perayaan pada 11 Agustus seperti biasanya (saat HUT Arema), nah aksi ini sebagai kritik," jelas Mukmin Ahmad seorang seniman yang melakukan aksi.
Dalam hal ini, Mukmin memeragakan dirinya seperti korban Tragedi Kanjuruhan saat bergelimpangan. Ia memeragakan dengan posisi terlentang, membungkuk, tengkurap dan beberapa pola lainnya.
Sementara pada pola yang sudah tergambar, ia menaruh setangkai bunga mawar di masing-masing gambar. Sebagai simbol keprihatinan terhadap hilangnya 135 nyawa tak berdosa di kota yang ia kenal dengan predikat sebagai Kota Bunga.
"Saya tahunya Kota Malang itu adalah kota bunga, makanya saya bawa mawar. Lalu untuk Arema sendiri, yang saya tahu itu adalah sebutan untuk Arek Malang atau warga asli Malang. Saya tahu kalau itu adalah klub sepak bola Malang saat tahun 2000-an," jelas Mukmin.
Sementara itu, aksi itu sendiri ia maksudkan untuk merawat ingatan bahwa Tragedi Kanjuruhan adalah peristiwa memilukan yang harus terus dikawal. Sebab menurutnya, saat ini peristiwa tersebut terkesan mulai memudar dan perlahan hilang dari permukaan.
"Melihat kasusnya, semakin kesini, orang-orang semakin lupa. Sudah banyak euforia dengan pertandingan sepak bola. Seakan lupa ada 135 korban meninggal sia-sia pada Tragedi Kanjuruhan," jelas Mukmin.
Baca Juga : Baca Selengkapnya