JATIMTIMES-Ketenangan warga Blitar mendadak dikejutkan dengan peristiwa kebakaran. Dilaporkan rumah Suprapti (85) di Desa Jiwut, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar ludes dilalap si jago merah, Rabu (9/8/2023).
Informasi yang diterima media ini dari kepolisian, Suprapti bersama cucunya Dewi sempat terjebak di dalam rumah saat api membakar rumahnya. Penyelamatan Suprapti dan cucunya berlangsung dramatis. Aris, saudara Suprapti yang tinggal di dekat rumah korban sigap saat korban berteriak meminta tolong. Aris bersama anaknya berupaya memadamkan api dengan alat seadanya dan berhasil menyelamatkan Suprapti dan Dewi.
Baca Juga : Kuasa Hukum Panitia Pilkades Tanah Merah Laok Ngotot Tak Ingin Bentuk Ulang Kepanitiaan
Kapolsek Nglegok Polres Blitar Kota Iptu Nur Budi mengatakan, kronologis kejadian berawal saat Suprapti berada di dalam rumah melakukan aktivitas seperti biasa. Tak lama kemudian kemudian Suprapti berteriak meminta tolong. Teriakan minta tolong itu ternyata ada api yang sudah mulai membakar rumah Suprapti.
Saat itu, Suprapti bersama dengan cucunya yang bernama Dewi, masih berada di dalam rumah. Aris saudara korban datang sambil mencoba memadamkan api dengan alat seadanya. Dengan segala upaya, Aris berhasil mengevakuasi Suprapti dan Dewi dari dalam rumah.
“Untuk penyebab kebakaran masih belum bisa dipastikan. Informasi awal tadi sempat terdengar ledakan sebelum kebakaran. Begitu keduanya berhasil diselamatkan, api semakin membesar hingga kemudian warga lapor polisi dilanjutkan laporan ke petugas Pemadam Kebakaran Kabupaten Blitar," kata Nur Budi.
Di kesempatan yang sama, Kasi Penanggulangan dan Investigasi Damkar Kabupaten Blitar Tedi Prasojo mengatakan, kebakaran berhasil dipadamkan satu setengah jam pasca pihaknya menerima laporan. Petugas Damkar Kabupaten Blitar mengerahkan 4 mobil pemadam milik Kabupaten Blitar dan Kota Blitar.
Baca Juga : Viral Seorang Wanita Curi Sepatu Jemaah Salat di Masjid
"Api berhasil dipadamkan sekitar 60 menit menggunakan empat mobil Damkar. Dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa. Namun kerugian materiil ditaksir mencapai Rp 150 juta lebih,” pungkas Tedi.
