Memasuki Puncak Kemarau, Situbondo Dua Hari Alami Kebakaran Hutan
Reporter
Wisnu Bangun Saputro
Editor
Nurlayla Ratri
03 - Aug - 2023, 01:21
JATIMTIMES - Memasuki musim kemarau panjang, Kabupaten Situbondo mengalami bencana kebakatan hutan dalam dua hari berturut-turut. Kebakaran terjadi pada hari Selasa (1/8/2023) malam di Dusun Gundil, Petak 44D Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo.
Kebakaran kembali terjadi pada Rabu (2/8/2023) sore di Jalan Arak-arak, Petak 72 G, Kecamatan Mlandingan, Kabupaten Situbondo. Dari kedua bencana kebakaran hutan tersebut, tidak ada satupun yang diketahui secara pasti penyebabnya.
Baca Juga : Peduli Penderita Kanker, Polisi di Situbondo Berikan Bantuan
"Belum diketahui pasti penyebab terbakarnya, masih dalam penyelidikan pihak Perhutani," ujar Misyono, Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Dinas Sosial Kabupaten Situbondo.
Dikarenakan medan yang sulit, pemadaman dilakukan dengan menggunakan alat seadanya. Pemadaman dilakukan guna meminimalisir kobaran api meluas.
"Menggunakan alat seadanya, kita gebyok atau pukul-pukul menggunakan ranting agar api tidak merembet," imbuhnya.
Sementara itu, Koordinator Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Situbondo Puriyono menjelaskan bahwa saat ini Kabupaten Situbondo sudah memasuki musim kemarau.
"Suhu yang meningkat mengakibatkan daun jati meranggas dan kering dengan cepat, sehingga potensi kebakaran memang bisa saja terjadi," jelas Puriyono.
Lebih lanjut, Puriyono mengatakan area hutan jati yang terbakar pada hari Selasa seluas 15 hektare, sedangkan pada hari Rabu seluas 2 hektare pada tempat yang berbeda.
Baca Juga : Dianggap Berbahaya, 18 ODGJ di Kabupaten Blitar Hidup dalam Pasungan
"Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam dua kejadian tersebut, karena berada di wilayah yang jauh dari pemukiman," ungkapnya.
Puriyono mengimbau masyarakat Kabupaten Situbondo untuk tidak membakar sampah sembarangan atau tidak diawasi.
"Waspadai membuat api didekat barang atau wilayah yang memiliki potensi kebakaran tinggi, selain itu juga jangan sembarang membakar sampah atau membuang sampah," pungkasnya...