Jaga Keselamatan Maritim, Irjen Mudji Resmikan GISLI Banyuwangi
Reporter
Nurhadi Joyo
Editor
A Yahya
31 - Jul - 2023, 02:22
JATIMTIMES - Petik Laut Banyuwangi 2023, tak disia siakan oleh Gerakan Ingat Selamat Layar Indonesia (GISLI) untuk kampanye keselamatan bagi nelayan di laut. Bertempat di Pantai Muncar, Banyuwangi Jawa Timur, GISLI menggelar sosialisasi kepada nelayan pada Minggu (30/07/ 2023).
Ketua Umum GISLI, Irjen Pol (P) Drs. H. Mudji Waluyo, mengatakan, sosialisasi keselamatan bagi nelayan ini sekaligus menjadi peresmian dan pelantikan pengurus cabang GISLI Banyuwangi. GISLI berambisi memberikan dampak positif bagi masyarakat Indonesia, khususnya komunitas masyarakat pesisir dan nelayan.
Baca Juga : Laba FIF naik 30,2 Persen Jadi Rp 1,96 Triliun di Semester I-2023
“Kami percaya bahwa peningkatan kesadaran dan pemahaman tentang keselamatan maritim dapat meminimalisir risiko dan tantangan yang dihadapi nelayan, serta mendukung keberlanjutan ekonomi biru Indonesia,” jelas Irjen Pol (P) Drs. H. Mudji Waluyo
Selanjutnya dia mengajak semua pihak untuk bersama-sama mendukung GISLI dalam upaya membangun kesadaran dan komitmen masyarakat Indonesia terhadap keselamatan maritim.
Untuk diketahui dalam upaya menunjukan perwujudan Visi Gerakan Ingat Selamat Layar Indonesia (GISLI) dalam menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia yang mengutamakan keselamatan, maka lahirlah organisasi kemasyarakatan yang dipimpin oleh Irjen Pol (P) Drs. H. Mudji Waluyo, S.H., MM. dan diluncurkan di Jakarta pada 25 Mei 2023.
GISLI bercita-cita mendukung program pemerintah dalam rangka mewujudkan ekosistem maritim Indonesia yang aman dan berkelanjutan. Misinya adalah meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya keselamatan maritim, dengan harapan mampu menciptakan kerangka pikir dan perilaku yang selalu ingat selamat di wilayah perairan Indonesia.
Menurut Ketua Umum GISLI, Irjen Pol (P) Drs. H. Mudji Waluyo, GISLI lahir dari serangkaian kegiatan penelitian, presentasi, dan audiensi dengan komunitas nelayan sejak 2018. Banyak pihak terlibat, baik di tingkat nasional seperti LEMHANNAS, maupun internasional seperti World Maritime University di Swedia.
Baca Juga : Baca Selengkapnya